Irsan: Kini 154 Kasus, Terendah di Sulsel
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Berkat kerja keras bersama Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani dengan stakeholder, dalam kurun waktu tiga bulan menjabat, mencatatkan prestasi berupa penurunan angka stunting Kota Palopo turun drastis.
Terkini hanya 154 kasus. Data Oktober 2023 sebanyak 228 kasus. Berkurang 74 kasus.
''Sekarang tinggal 154 kasus. Kalau kita lihat rata-ratanya, sekira dua persen,'' kata Kepala Dinas Kesehatan Palopo, Irsan Anugrah SKM MM yang ditemui Palopo Pos di Kantor DPMPTSP Palopo, Selasa (9/1) lalu.
Berdasarkan data ePPGBM Kementerian Kesehatan yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dengan jumlah 154 kasus tersebut, Kota Palopo merupakan kabupaten/kota terendah stunting di Sulsel.
''Lihatmi, desa (kelurahan) tertinggi stunting di Palopo hanya 21 kasus. Di Pare-pare masih ada kelurahan yang 114 kasus persen (10 persen), Makassar 159 kasus (12 persen),'' katanya.
Di Palopo, ada lima kelurahan yang sudah zero stunting. Sementara kelurahan tertinggi stunting yakni Kelurahan Tobulung 21 kasus (5,8%), disusul Buntu Datu 16 kasus (5,7%), Mancani 10 kasus (5,3%), Boting 9 kasus (2,5%), Batu Walenrang 9 kasus (6,6%).
Lalu Kelurahan Lagaligo (2,1%), Pontap (2,4%), Benteng (2%) masing-masing delapan kasus. Songka 7 kasus (1,5%) dan Tompotikka 7 kasus (2,5%). (ikh)