Pelajar Dikeroyok Dekat SMANET Kasat Reskrim: Korban tak Melapor

  • Bagikan
Tangkapan layar, rekaman video pengeroyokan pelajar di Jl. Anggrek, dekat SMANE Palopo. --ft: istimewa--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Kasus kekerasan terhadap pelajar kembali terjadi. Pada Jumat, 12 Januari 2024 lalu, seorang pelajar dikeroyok di dekat SMANET, Jl. Anggrek, Palopo.

Informasi yang dihimpun Palopo Pos, korban pengeroyokan yang menggunakan baju pramuka diduga siswa SMANSA Palopo. Sedang terduga pelaku pengeroyokan mengenakan seragam olahraga diduga SMANET Palopo.

Berdasarkan rekaman video yang beredar, korban dihujani pukulan dan tendangan. Saat korban tersungkur di tanah, ia masih dipukul dan ditendang. Beruntung, salah seorang anggota Satlantas Polres Palopo yang melintas dibantu masyarakat sekitar, melerai dan membawa korban ke tempat yang aman.

Sementara itu, polisi belum mengamankan satupun pelaku pengeroyokan. Masyarakat meminta agar aparat bertindak tegas mengamankan pelaku.

"Kalau dibiarkan seperti ini, kasusnya akan terus terulang. Dan ini bukan pertama kali terjadi, tapi sudah sering di Kota Palopo," kata Wanto, salah seorang wali siswa korban pengeroyokan, kepada Palopo Pos, Senin, 15 Januari 2024 kemarin.

Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Alvin Aji Kurniawan, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan saat itu salah seorang anggota Satlantas sedang melakukan patroli di wilayah hukumnya.

Sampai saat ini, kata Alvin, pihak korban belum melaporkan peristiwa tersebut. Alvin, berkesimpulan, kasus tersebut telah dimediasikan dan diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak sekolah.

"Mungkin sudah damai, karena sampai hari ini korban tidak melapor," terang Alvin.

Lanjut Alvin, saat melintas di SMAN 3 Palopo, anggota melihat kejadian perkelahian dan pemukulan antara pelajar. Dengan sigap dan cepat anggota melerai dan mengamankan kejadian perkelahian dan pemukulan tersebut.

Perwira satu balok di pundak itu mengimbau semua pihak untuk menahan diri terkait kasus tersebut. Dia juga meminta pihak sekolah lebih mengawasi siswa mereka agar kejadian serupa tak lagi terulang. (ded/ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version