Melihat Peradaban Besi dan Peninggalan Benda Pusaka Abad 13-16

  • Bagikan
PAMERAN benda pusaka besi dari Tana Luwu. KARIM/PALOPO POS
  • Semarak Menyambut Puncak HPRL di Malili

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI- Beragam Kegiatan bakal Meriahkan Peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke 756 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke 78 Tahun 2024 yang di pusatkan di Luwu Timur.

Salah satu diantaranya, yaitu Pameran Karya Seni dan Benda Pusaka, yang menariknya benda pusaka yang dipamerkan itu merupakan peninggalan abad 13-16.
Pameran Karya seni dan Benda pusaka ini akan dimulai tanggal 20 hingga 23 Januari 2023 selama 3 hari yang dipusatkan di gedung Olahraga (GOR).

Adapun Benda Pusaka yang akan ditampilkan itu merupakan benda yang ditemukan di pesisir danau Towuti , Danau Matano dan Ussu.
Namanya Pusaka (Lemme) atau pusaka temuan yang terpendam dalam tanah , ada tombak , parang dan Perkakas Pertanian.

"Itu benda pusaka peninggalan abad 16 dan 17 era perdagangan Luwu ke Majapahit, berumur 300 tahun sampai 400 tahun silam, " Kata Ketua DPP Pompessi Luwu, Syaiful Amsal, Senin 16 Januari 2024.
Selain itu, Ada juga rawatan pusaka -pusaka khas Luwu, seperti Kris , badik , ada juga pedang.

"Rata-rata benda pusaka yang dipamerkan itu merupakan Senjata tradisional khas Luwu baik yang temuan dan Rawatan,"tandas Syaiful Amsal.
Kemudian , lanjut Syaiful juga nanti ada yang di pamerkan temuan semacam Guci, tembikar (keramik) yang diperkirakan itu adalah sisa sisa peradaban 15 Masehi.

"Waktu Itu kalau disejarah itu , diabat itukan , banyak pedagang Luwu keluar ke Nusantara , bahkan di Asia tenggara itu luwu sebagai pengekspor biji besi terbaik di Asia tenggara di era itu," katanya.

Ia mengatakan, beberapa benda pusaka yang dipamerkan itu sebagian besar nanti bisa dibeli atau dimahar oleh pengunjung. Ada juga yang tujuannya hanya untuk dipamerkan saja tidak dijual.

"Didalam pameran itu biasanya ada pemaharan , khususnya pusaka rawatan dan buatan yang baru, ada pemaharan nanti,Jenisnya seperti koleksi dari pemilik benda dan batu permata (batu akik).

"Intinya itu tergantung yang punya, mau dimaharkan, kolektor inikan memang keliling mencari koleksi, biasa di mahar ada akte yang ditukar dengan mereka yang suka," tambahnya.

Dirinya berharap, dengan pameran ini bisa mengembalikan kembali regalia regalia peradaban kerjaan Luwu.

Dimana , kata Syaiful tujuan awalnya didirikan Pompessi ini oleh datu Luwu yaitu mau mengembalikan kembali regalia regalia peradaban kerjaan Luwu.

"Jadi tujuan kita untuk mengembalikan kembali kebesaran Luwu khususnya Besi , karna dulu itu kita dikenal sebagai pengekspor biji besi terbaik di Nusantara itu dari Luwu," katanya.

Sekarang itu , pusaka bukan lagi senjata untuk berperang tetapi lebih kepada Seni dan budaya , jadi kita mau mengangkat kesenian kebudayaan Luwu.
"Jadi kita hidupkan kembali ke masyarakat , terutama kepada generasi muda seperti inilah sejarah Luwu pada era itu," kata dia.

Sementara, Ketua Panitia HJL dan HPRL, Andi tabacina mengatakan, Panitia saat ini tengah mempersiapkan dengan matang berbagai rangkaian acara. Adapun rangakaian kegiatan ini akan di mulai dari tanggal 20, 21, 22, hingga 23 Januari 2024 selama 4 hari.

Dirinya pun merincikan, pada tanggal 20 Januari, sore hari kegiatan diawali dengan Tabligh Akbar di Stadion H. Andi Hasan Opu To Hatta Malili, dengan mendatangkan Ustadz Jaelani dari Jakarta yang dilanjutkan Pada malam harinya pagelaran seni.

Di tanggal 21 Januari, akan dimulai dengan pertandingan eksebisi sepak bola antar kesebelasan Pemkab/Pemkot se-Tana Luwu, Kolaka dan Kolaka Utara. Untuk siang harinya, kata Andi Tabacina, bapak Bupati akan berkunjung ke pasar murah yang berlokasi di sekitaran Gedung Olahraga (GOR) Malili.

Setelah itu, Bupati akan masuk ke dalam GOR yang didalamnya ada pameran Karya Seni dan Benda Pusaka. Sementara malamnya masih ada pagelaran seni karena khusus acara ini akan berlangsung tiap malam dari 20, 21 hingga 22 Januari 2024.

“Jadi jika ingin melihat seperti apa peradaban besi di Luwu Timur, silahkan datang ke Luwu Timur, karena akan rugi jika tidak datang,” ajak Kadis Parmudora ini.
Tanggal 22 panitia akan menggelar seminar budaya Tana Luwu di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, dimana para pesertanya ialah para pemerhati budaya, para kepala sekolah dan karena gedungnya terbatas jadi peserta akan batasi.

Sementara di malam hari, di Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur akan digelar temu Saudagar se Tana Luwu, para Bupati se-Tana Luwu, Kolaka dan Kolaka Utara akan mempresentasikan seperti apa potensi di daerahnya masing-masing.

“Khusus kegiatan Temu Saudagar ini, sepertinya ini pertama kalinya akan di gelar, dan semoga saja Luwu Timur adalah yang pertama melaksanakannya karena itu akan menjadi pembeda dari peringatan HJL dan HPRL sebelumnya,” harap Andi Tabacina.

Terakhir, tanggal 23 Januari, pada hari puncak ini, di pagi hari panitia akan menggelar seremoni HJL dan HPRL di Stadion H. A. Hasan Opu To Hatta, yang diawali dengan deville dari kabupaten kota se Tana Luwu, Kolaka dan Kolaka Utara untuk menampilkan seperti apa budaya-budaya di daerahnya masing-masing, dan semoga bapak Gubernur bisa hadir secara langsung bersama kita.

“Malam harinya sebagai penutup rangkaian HJL dan HPRL, saatnya happy-happy untuk menghibur masyarakat dengan konser yang dimeriahkan oleh artis Ibu Kota, yakni Selvy. Kita semua berharap di momen ini kita bisa menghibur masyarakat pada malam itu juga di stadion H. A. Hasan Opu To Hatta,” tegasnya.(krm)

  • Bagikan

Exit mobile version