Direktur Operasional Perumda-TM Palopo, H Hamid SN meninjau langsung kondisi air baku di Sungai Bambalu, Kel. Battang, Palopo, Jumat, 19 Januari 2024.
--ft: repro
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BATTANG-- Direktur Operasional (DirOps) Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda-TM) Palopo, H Hamid SN meninjau langsung kondisi air baku di Sungai Bambalu, Kel. Battang, Palopo, Jumat, 19 Januari 2024.
Setelah itu, meninjau air baku di intake Sungai Batupapan Kel. Padanglambe, Palopo.
Dalam kunjungan itu, DirOps didampingi Asisten Manager (Asman) Humas Perumda-TM Palopo, Novitasari Basmin, dan karyawan Perumda-TM.
Mereka jalan kaki dari pinggir jalan menuju IPAM 3 Battang dengan kondisi jalur yang menanjak alias pendakian. Yangmana, air baku IPAM 3 Battang bersumber dari Sungai Bambalu.
Dalam penjelasannya, Hamid yang berada di intake Sungai Bambalu, melihat secara langsung kondisi sungai, mulai dari Kamis (18/1) sampai Jumat (19/1), tingkat kekeruhan sangat tinggi. Baru kali terjadi air baku sangat buruk, kualitas sangat jelek, yang berdampak pada produksi, dan pendistribusian air ke pelanggan.
"Jadi bapak ibu yang kami hormati, khususnya kepada pelanggan yang budiman, dengan kejadian ini betul-betul murni kejadian alam. Prediksi kami, di hulu Sungai Bambalu indikasi terjadi longsoran,'' jelas Hamid.
Pada Jumat pagi, pihak Perumda-TM menerjunkan tim internal untuk melihat situasi langsung, bagaimana kondisi di sana (hulu Sungai Bambalu).
Yang pasti mulai dari terjadinya longsor dari Kamis pagi hingga Jumat, pelayanan ke pelanggan terganggu. Antara lain, IPAM 3 Battang dan IPAM 5 Batupapan. Karena sumber airnya sama.
''Dan solusi yang dilakukan kepada pelanggan terdampak yakni penyuntikan yang kami laksanakan mulai Kamis siang sampai Jumat. Mudah-mudahan dengan kondisi kejadian alam ini, bisa segera berakhir, agar pendistribusian air ke pelanggan kembali normal,'' jelas Hamid.
Setelah itu, Hamid bersama rombongan meninjau sumber air baku intake Sungai Batupapan. Sumber airnya sama dengan IPAM Bambalu.
Di sini (Batupapan), Hamid menjelaskan, dengan melihat fenomena ini, kondisinya tidak ada bedanya dengan kondisi di Bambalu.
''Kepada pelanggan yang terdampak, kami selaku operator Perumda-TM memohon maaf sebesar-besarnya, karena dengan adanya fenomena seperti ini. Tingkat kekeruhannya sangat tinggi sama dengan yang ada di Bambalu. Otomatis pengolahan kami tidak mampu mengolahnya,'' katanya.
''Jadi sekali lagi, dengan adanya kejadian ini kami mohon maaf. Waktunya ini, kami belum tahu prediksi kapan berakhir. Tentu ini berdampak terhadap pelayanan ke pelanggan. Saya kira demikian informasi dari kami,'' terang Hamid di pinggir Sungai Batupapan. (ikh)