PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOTING-- Lurah Boting Kota Palopo, Muhammad Rizal Muslimin mengungkapkan bahwa isu dirinya diduga paksa masyarakat pilih Caleg Nasdem, ditindaklanjuti Bawaslu Palopo.
Saat dihubungi Palopo Pos, Rabu, 24 Januari 2024, Rizal mengungkapkan bahwa pada Selasa, 23 Januari 2024, Bawaslu langsung melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.
''Saya langsung diperiksa Panwas kemarin (Selasa). Tapi tidak terbukti,'' ucapnya.
Karenanya, Lurah Boting akan melaporkan warganya ke Polres Palopo atas dugaan pencemaran nama baik. ''Saya sudah mau ke Polres untuk melapor,'' ujarnya.
Komisioner Bawaslu Palopo, Widioanto yang dikonfirmasi secara terpisah, Rabu (24/1), belum memberi respon.
Sebelumnya dilansir, seorang warga Jl. Batara Kel. Boting, Palopo, memprotes tindakan oknum Lurah. Itu karena diduga memaksa masyarakat untuk memilih Caleg Nasdem.
''Lurah tidak bisa begitu. Masa masyarakat ditekan-tekan untuk pilih Caleg atas nama Aldy. Tidak betul ini Lurah. Menghalang-halangi masyarakat menggunakan hak pilihnya,'' kata Panji Maranata, warga Jl. Batara Lorong 3 No. 15 kepada Palopo Pos, Selasa, 23 Januari 2024.
Panji juga mengungkapkan, oknum Lurah tersebut juga selalu hadir di rumah Caleg Nasdem tersebut. Kalau ada pertemuan Caleg dengan warga, Lurah juga hadir.
Lanjutnya, masyarakat juga sering memperingatkan oknum Lurah atas tindakannya tersebut. Tapi kalau ada 'suara-suara' agar Lurah diganti, maka Lurah akan menyuruh masyarakatnya demo.
''Saya akan laporkan Pak Lurah ke Bawaslu. Tindakannya sudah melanggar undang-undang. Harusnya Pak Lurah kasi contoh kepada masyarakat, tapi malah sebaliknya. Masyarakat Boting siap bersaksi,'' terang Panji.
LURAH BANTAH
Lurah Boting, Risal membantah tudingan warga bahwa ia memaksa masyarakat untuk memilih Caleg pada Pileg 14 Februari 2024 mendatang.
''Saya tahu aturan. Tidak mungkin saya melanggar. Saya tidak pernah mengajak apalagi menyuruh warga memilih Caleg,'' tegas Lurah Boting, Risal yang dikonfirmasi Palopo Pos melalui telepon, Selasa, 23 Januari 2024.
Risal juga jujur mengungkapkan bahwa semua pimpinan Parpol, kecuali PDIP, menghubungi dirinya dan minta tolong dibantu. Beberapa Caleg juga menghubungi dirinya.
''Saya hanya bilang silakan masuk. Tapi jangan suruh saya cari suara karena itu melanggar,'' ucapnya.
Adapun warga menghembuskan isu bahwa Lurah Boting memaksa masyarakat untuk memilih Caleg, itu hanya orang mengaku-ngaku saja.
''Caleg itu masuk cari suara di wilayahku (Boting). Warga yang ditemui bilang, sudah ada Caleg yang didukung sesuai arahan Pak Lurah. Pengakuan warga itulah yang dijadikan dasar untuk menuduh saya. Padahal, tuduhan itu sendiri tidak berdasar,'' terangnya.
Yang jelas lanjut Lurah, kalau warga tidak bisa membuktikan tuduhannya, maka masalah ini dibawa ke ranah hukum.
''Saya tahu ji itu, Caleg yang hembuskan isu. Masih keluarga dekat. Kalau dia tidak punya bukti, saya akan polisikan,'' terang Risal. (ikh)