Jangan Asal Tidur, Perhatikan Posisi Ini Agar Tidak Terganggu Fungsi Jantung

  • Bagikan

Posisi tidur

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ini perhatian. Jangan asal tidur. Karena, bisa memengaruhi jantung.

Memang, diketahui tidur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Tidur yang cukup membantu mengistirahatkan berbagai organ tubuh setelah bekerja cukup keras selama beraktivitas.

Sistem kekebalan tubuh juga dapat meningkat dengan tidur yang cukup. Selain itu, manfaat tidur dapat menjaga kesehatan jantung, mengontrol nafsu makan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan daya ingat.

Gangguan yang terjadi pada siklus tidur seseorang dapat menyebabkan produktivitas menurun. Bahkan, tidak sedikit yang mengalami penyakit tertentu akibat gangguan waktu tidur.

Persoalan tidur juga dibahas khusus dalam Al-Qur’an, Surah Ar Rum: 23 Allah Swt berfirman: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."

Nabi Muhammad SAW juga memberikan penjelasan secara khusus yang tertuang dalam salah satu hadistnya.

“Jika engkau hendak menuju tempat tidurmu (untuk tidur), maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu (bagian tubuhmu) sebelah kanan” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Soal posisi dan arah hadap saat tidur, Rasulullah menganjurkan umat muslim untuk tidur menghadap kiblat.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah "Rasulullah memerintahkan Aisyah untuk menyiapkan tempat tidurnya. Tempat tidurnya pun disiapkan, lalu Rasulullah menghadap kiblat. Dan apabila beliau merebahkan diri di atasnya, beliau jadikan telapak tangan kanannya sebagai bantal,”

Melansir NU.co.id, Imam Nawawi Banten menjelaskan bahwa hadist di atas menggambarkan jika tidur menghadap kiblat memiliki dua cara.

Pertama, istiqbal muhtadhar yaitu tidur dengan cara terlentang atas tengkuk kepala, wajah dan kedua lekuk kaki dihadapkan pada kiblat. Cara tidur seperti ini mubah dilakukan bagi laki-laki, dan makruh hukumnya bagi perempuan.

Cara kedua adalah cara tidur yang sunnah untuk dilakukan, yaitu tidur dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan sebagaimana posisi orang yang meninggal di liang lahatnya. Tidur dengan cara ini juga menghadapkan wajah dan bagian depan tubuh ke arah kiblat.

Umat muslim dianjurkan tidak tidur dalam posisi tengkurap, yakni bertumpu pada wajah (tengkurap). Posisi tidur seperti ini hukumnya makruh, karena posisi tidur tengkurap merupakan cara tidurnya setan.

Posisi tengkurap yang merupakan posisi tidur paling buruk juga dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al Jauziyah dalam Zaadul Ma'ad. Salah satu sub bab berjudul ‘posisi tidur yang paling buruk’ menjelaskan buruknya posisi tidur tengkurap.

Rasulullah juga pernah menegur Thokhfah Al Ghifariy yang pernah tidur tengkurap di Masjid Nabawi akibat begadang. Rasulullah lantas menggerak-gerakkannya dengan kakinya sembari bersabda:

“Sesungguhnya ini adalah cara tidur yang dibenci oleh Allah” (HR. Ibnu Majah dan Abu Daud).

Tidur dalam posisi tengkurap juga tidak baik jika ditinjau dari sudut pandang kesehatan dan dalam pendekatan sains.

Posisi tengkurap saat tidur dapat membuat seseorang mengalami gangguan pernafasan.

Gangguan pernapasan yang terjadi akibat tidur dalam posisi tengkuran karena dada dan perutnya tertekan sehingga menghalangi pernafasan.

Ketika seseorang tidur tengkurap, kepalanya biasanya akan miring ke samping atau bahkan menghadap ke bawah.

Dampak lain jika tidur dalam posisi tengkurang adalah dapat membuat jantung terhimpit. Masalah yang terjadi akibat gangguan pada jantung ketika tidur dalam posisi tengkurap adalah aliran darah dan kinerja otak bisa terganggu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa posisi tidur yang dianjurkan dalam Islam adalah tidur dengan bertumpu pada bagian kanan tubuh dan menghadapkan wajah dan tubuh bagian depan ke arah kiblat. (*/fjr/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version