PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, QATAR-- Duel gila. Yah, itulah yang terjadi antara Irak vs Yordania. Dan, Yordania pun berhasil lolos ke babak 8 besar Piala Asia 2023 usai mengalahkan Irak dengan skor tipis 3-2 pada Senin, 29 Januari 2024.
Yordania melaju ke perempat final Piala Asia setelah mendapa dua gol tambahan di masa tambahan waktu untuk memastikan kemenangan 3-2 atas Irak.
Laga Irak vs Yordania sangat penuh drama, bahkan sampai membuat striker Irak dan pencetak gol terbanyak di Piala Asia 2023 yakni Aymen Hussein dikeluarkan dari lapangan karena gaya selebrasi makan sambil duduk bersilanya.
Irak awalnya sudah hampir dipastikan melaju ke babak delapan besar ketika waktu menunjukkan menit ke-90.
Akan tetapi semua berubah saat pemain Yordania, yaitu Yazan al-Arab menyamakan kedudukan pada menit ke-95.
Kemudian Nizar al-Rashdan mencetak kemenangan bagi Yordania lewat tendangan jarak jauh yang gemilang untuk mematahkan hati rakyat Irak.
Yordania selanjutnya akan menghadapi debutan turnamen Tajikistan di babak delapan besar.
“Keyakinan yang kami miliki membuat kami yakin kami bisa kembali dan inilah yang telah kami lakukan,” kata pelatih Jordan, Hussein Ammouta, dikutip dari laman The Guardian.
"Di waktu tambahan kami bangkit, kami menyamakan kedudukan dan kami mengeksploitasi Irak dengan kehilangan satu pemain. Kami punya mentalitas yang kuat dan harus kami pertahankan agar bisa melangkah lebih jauh di turnamen ini," sambungnya.
Yordania unggul menjelang turun minum ketika Yazan al-Naimat memanfaatkan umpan ceroboh dan berlari melewati pertahanan.
Pemain berusia 24 tahun itu mencungkil bola melewati kiper Jalal Hassan untuk mencetak gol sebelum merayakannya bersama rekan satu timnya dengan duduk di lapangan dan berpura-pura sedang makan.
Irak membalas pada menit ke-68 ketika Saad Natiq menyundul bola dari sepak pojok sebelum Hussein mencetak gol delapan menit kemudian ketika ia mengendalikan umpan silang dan melepaskan tembakan ke sudut bawah.
Kegembiraan mencetak gol keenamnya di turnamen dengan cepat berubah menjadi keterkejutan ketika wasit mengeluarkan kartu kuning kedua karena selebrasi berlebihan setelah sang striker menirukan pemain Jordan dan duduk di lapangan, berpura-pura makan sendiri.
“Di turnamen besar seperti Piala Asia Anda tidak bisa mengecualikan pemain setelah merayakan gol. Hal yang sama terjadi di babak pertama ketika para pemain Yordania [merayakan] dan wasit tidak mengambil tindakan apa pun,” kata pelatih Irak, Jesus Casas, kepada wartawan.
"Masalahnya ada pada waktu kartu merah ini. Itu terjadi setelah kami menggunakan semua pergantian pemain, jadi ini adalah situasi yang sangat sulit. Kami tidak memiliki kesempatan untuk membuat perubahan apa pun di dalam lapangan," lanjutnya.
Ketika Irak marah, Jordan mengambil keuntungan penuh dari pemain tambahan tersebut dan ketika upaya Mousa Tamari di menit-menit akhir dapat ditepis oleh Hassan, Arab siap untuk menembakkan bola pantul.
Kebangkitan terjadi ketika gelandang Rashdan tidak terkawal di luar kotak penalti dan melepaskan tembakan melengkung melewati kiper untuk memicu selebrasi liar di tribun penonton sementara tim Irak terdiam.
Kemarahan berkobar pada konferensi pers pasca pertandingan ketika lebih dari selusin jurnalis Irak berjalan keluar sambil menuding Casas dan meneriakinya, dan petugas keamanan dan ofisial turun tangan untuk membawa mereka pergi ketika beberapa orang mendekati pelatih.
“Mengenai masa depan saya, saya tenang dan tujuan kami adalah lolos ke Piala Dunia 2026,” kata Casas.
"Apa pun mungkin terjadi dan saya sangat tenang.” tutupnya.
Aymen Hussein Diusir Keluar, Mendapat Kartu Merah karena Selebrasi Makan Rumput---The Sun (tangkapan layar)
Viral saat striker Irak, Aymen Hussein mendapat pukulan telak ketika wasit Alireza Faghani mengusirnya keluar dari lapangan karena selebrasinya.
Hussein (27) berlari menuju sudut bendera korner lalu duduk, menyilangkan kaki, sambil berpura-pura makan rumput.
Wasit dengan cepat mengacungkan kartu kuning - kartu kedua Hussein dalam pertandingan tersebut - diikuti dengan kartu merah.
Itu adalah hukuman berat bagi sang penyerang, yang diperparah dengan fakta bahwa beberapa pemain Jordan lolos dari kartu kuning karena pelanggaran yang sama.
Manajer Irak Jesus Casas marah atas keputusan tersebut setelah pertandingan, menunjukkan perbedaan hukuman yang diberikan oleh wasit.
Dia berkata: “Kartu merah mengubah jalannya pertandingan.
“Di turnamen besar mana pun, pemain selalu merayakan golnya. Wasit tidak bisa memberikan kartu merah untuk ini.
“Kami semua melihat Jordan melakukan selebrasi dengan cara yang sama dan tidak ada kartu yang diberikan. Waktu kartu merah menghalangi kami untuk melakukan pergantian pemain bertahan karena kami telah melakukan perubahan.” (dis/pp)