IKA UNHAS Luwu Silaturahmi Mentan RI, Hj Aryani: Beliau Minta Sosialisasikan Informasi Pertanian  

  • Bagikan

Pengurus IKA UNHAS Luwu Sabtu (3/2/2024) lalu bersilaturahmi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kota Palopo. --andrie islamuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA-UNHAS) Kabupaten Luwu Sabtu (3/2) menjemput dan mendampingi Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H Andi Amran Sulaiman, MP (AAS) yang berkunjung di Kota Palopo via Bandara Bua.

Empat orang pengurus IKA UNHAS Luwu yang ikut mendampingi kehadiran AAS yang juga Ketua IKA UNHAS Pusat tersebut yaitu, Tandiraja SP, M.Si, Islamuddin SP, M.Si dan Hj Aryani SP serta Andrie Islamuddin.

"Di samping sebagai Menteri Pertanian RI, beliau juga Ketua IKA UNHAS Pusat yang hadir via Bandara Bua di Luwu. Atas mandat dari Ketua IKA Unhas Luwu, kami hadir untuk bersilaturahmi sekaligus mendengarkan arahan beliau," ungkap Hj Aryani.

Aryani mengatakan, saat bertemu dan bersilaturahmi AAS sebagai Menteri Pertanian menitipkan harapan untuk menyampaikan beberapa hal khususnya informasi pembangunan dibidang pertanian untuk di sosialisasikan ke masyarakat.  

"Ada beberapa informasi di bidang pertanian yang beliau sampaikan. Pertama, Pemerintah RI akan menambah alokasi pupuk bersubsidi mencapai Rp 14 triliun. Kedua, seluruh petani termasuk di Kabupaten Luwu yang akan mengambil pupuk bersubsidi, kini cukup menggunakan KTP. Ketiga, Mentan RI meminta jangan ada pengecer dan distributor mempermainkan harga pupuk yang disubsidi pemerintah. Jika ada yang seperti itu ijin usaha yang bersangkutan bisa dicabut. Keempat sejumlah SPBU diminta untuk tidak mempersulit petani untuk pengambilan BBM untuk kepentingan Alsintan. Cukup dengan persetujuan atau tanda tangan dari kepala desa," kata Aryani.

Untuk diketahui, Andi Amran Sulaiman adalah alumni sarjana Pertanian Unhas tahun 1993, sepuluh tahun kemudian ia berhasil meraih magister pertanian. Kemudian gelar doktor pada kampus yang sama pula. Saat masih kuliah, ia melakukan penelitian dan akhirnya menemukan racun pembasmi hama tikus, kemudian ia kembangkan dan dijadikan bisnis resminya. Lahirlah produk bernama Tiran 58PS, yang populer digunakan petani di Indonesia.

Seiring waktu AAS mendirikan mendirikan perusahaan Tiran Group yang bermarkas di Makassar dan beroperasi sebagian besar di Indonesia Timur

Tiran Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pertambangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan. Perusahaan milik AAS tersebut memiliki sejumlah anak usaha, seperti PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), pula ada PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel), PT Amrul Nadin (SPBU percontohan Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida). Anak usaha lain milik AAS adalah CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), dan PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan). (andrie islamuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version