Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. (IST)
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto berencana memberi pendidikan khusus untuk difabel. Itu disampaikan saat debat kelima atau terakhir pada malam ini, Minggu (4/2) di Jakarta Convention Centre.
Ketua Eksekutif Nasional Forum Masyarakat Pemantau untuk Indonesia Inklusif (FORMASI) Disabilitas, Nur Syarif Ramadhan menilai gagasan itu keliru.
“Itu bertentangan dengan spirit perjuangan gerakan disabilitas,” kata Syarif kepada fajar.co.id melalui WhatsApp, Minggu (4/2/2024).
Gagasan tersebut, menurutnya juga bertentangan dengan pendidikan inklusi.
Sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
“Bertentangan dengan pendidikan inklusi, dimana difabel itu tidak dikhususkan,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, alih-alih gagasan itu bersifan inklusi. Tapi malah sebaliknya.
“Yang dia sampaikan bukan inkulsi, tapi eksklusif,” terangnya.
“Kalau kita mengacu pada pendekatan hak-hak. Tidak seperti itu pendekatan yang dilakukan,” tambahnya.
Diketahui, dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan komitmennya terhadap disabilitas saat debat Capres kelima.
“Kita harus member pendidikan khusus untuk mereka. Membantu,” katanya Centre.
Menteri Pertahanan itu mengatakan juga akan berkoordinasi dengan pihak luar. Mencari teknologi yang bisa membantu difabel.
“Kita juga bekerja sama dengan pihak luar untuk mendapatkan teknologi yang dapat membantu kaum disabilitas. Antara lain membantu mereka yang penglihatannya berkurang cukup banyak, penglihatannya sulit,” ungkapnya.
“Sekarang ada teknologi yang membantu mereka untuk mandiri, dan bisa bekerja hampir mendekati orang normal,” tandasnya.(fjr)