SBY Akui Terusik dan Gusar Soal Ada Isu Curang dan Negara Chaos Jika Pilpres Satu Putaran

  • Bagikan

Presiden keenam RI Soesilo Bambang Yudhoyono. --fjr--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Tensi politik kini makin panas menjelang Pemilu yang akan dihelat 14 Februari 2024.

Hal itu dirasakan sendiri Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengaku terusik dan merasa gusar dengan kondisi bangsa saat ini.

SBY gusar dengan adanya isu negara akan chaos bila Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, karena ada kecurangan.

Bahkan kata SBY, ada isu gerakan people power jika pesta demokrasi lima tahunan sekali itu satu putaran.

SBY menyampaikan keresahannya dalam pidato politiknya bertajuk "Indonesia 5 Tahun ke Depan; Yang Sudah Baik Lanjutkan, Yang Belum Perbaiki' di salah satu hotel di Cibubur, Jatisampurna, Bekasi, seperti dikutip, Kamis, 8 Februari 2024.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengaku terusik dengan gerakan sejumlah akademisi di sejumlah kampus. Mereka khawatir pada pemilu yang jujur dan adil tidak dapat berlangsung.

"Ada satu hal yang mengusik hati dan pikiran saya di pengujung masa kampanye. Saat
ini muncul gerakan dan pernyataan kritis dari kalangan kampus," ungkap SBY.

Pendiri Partai Demokrat ini menuturkan, rektor, guru besar, dan mahasiswa di berbagai daerah, saat ini menyuarakan pentingnya pemilu yang damai jujur dan adil. Secara implisit, mereka khawatir jika Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ini tidak berlangsung secara damai, jujur, dan secara adil.

SBY juga mengungkap adanya pernyataan politik yang lebih jauh lagi. Salah satunya adalah sikap yang menyatakan jika Pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang.

Bahkan narasinya lebih jauh lagi menyatakan bahwa jika pilpresnya curang, maka sejumlah kelompok masyarakat tidak akan menerima dan negara siap-siap chaos.

"Situasi ini tidak terjadi di empat Pemilu sebelumnya. Karenanya, melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya. Pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun pemilu di era reformasi dan demokrasi," tuturnya.

SBY mengemukakan pendapatnya bahwa sikap menuduh, apalagi memastikan Pilpres ini pasti curang dan hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan," tuturnya.

Namun, dia juga memperingatkan bahwa mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang, juga tentu tidak bijak.

"Begini jalan pikiran saya, kita ingin dan saya yakin rakyat Indonesia juga ingin Pilpres 2024 Ini hasilnya sah dan diterima oleh rakyat. Dengan keabsahan itu, pemimpin baru kita akan
memiliki legitimasi yang kuat. Kekuasaan atau power yang dimiliki juga berkah," ujarnya.

SBY juga berharap proses pemilu 2024 bisa berjalan lancar dan memiliki legitimasi hukum yang kuat agar pemerintahan ke depan berjalan dengan baik. (*/fajar/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version