Pasien wanita mendapatkan perawatan diagnostik tiroid untuk hipotiroidisme. (Sumber Foto: (Freepik/Stefamerpik)
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penyakit hipertiroid atau hipertiroidisme adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif sehingga memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Sabtu (10/2), hormon tiroid memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh, yaitu proses penggunaan dan penyimpanan energi dalam sel tubuh.
Jika hormon tiroid terlalu banyak, metabolisme tubuh akan meningkat (hipermetabolisme) dan menyebabkan berbagai gejala dan komplikasi kesehatan.
Gejala Penyakit Hipertiroid
Gejala penyakit hipertiroid dapat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada tingkat keparahan, usia, dan penyebabnya. Beberapa gejala umum yang dapat dialami oleh penderita hipertiroid dapat Jawa Pos rangkum sebagai berikut.
Gejala-gejala hipertiroidisme antara lain detak jantung cepat, berdebar-debar, atau tidak beraturan; nafsu makan meningkat namun tidak diimbangi dengan kenaikan berat badan; gugup, cemas, gelisah, atau sulit berkonsentrasi; dan tangan gemetaran atau tremor.
Selain itu, gejala hipertiroid yang selanjutnya adalah jika seseorang berkeringat berlebihan atau mengalami intoleransi terhadap panas; rambut tipis, rapuh, atau rontok; kulit merah, gatal, atau hangat; perubahan siklus menstruasi pada wanita, seperti haid tidak teratur, sedikit, atau bahkan berhenti.
Selanjutnya, pembesaran kelenjar tiroid atau gondok, yang terlihat sebagai benjolan di bagian depan leher; mata menonjol keluar atau exophthalmos, yang terjadi akibat pembengkakan jaringan di belakang mata; dan perkembangan payudara pada pria atau ginekomastia, yang terjadi akibat gangguan hormon seksual.
Gejala hipertiroid dapat menjadi lebih parah jika tidak segera ditangani. Pada beberapa kasus, hipertiroid dapat menyebabkan krisis tiroid, yaitu kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan demam tinggi, denyut jantung sangat cepat, tekanan darah tinggi, mual, muntah, diare, kebingungan, kejang, atau koma bahkan kematian.
Penyebab Penyakit Hipertiroid
Penyebab paling umum dari penyakit hipertiroid adalah penyakit Graves. Penyakit Graves biasanya menyerang wanita muda dan dapat diturunkan secara genetik.
Penyakit Graves yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid dan merangsangnya untuk memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.
Penyebab lain dari penyakit hipertiroid adalah nodul tiroid yang terlalu aktif, yaitu benjolan padat atau berisi cairan yang tumbuh di dalam kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon tiroid secara mandiri.
Nodul tiroid dapat bersifat jinak atau ganas, dan dapat terbentuk satu atau lebih. Nodul tiroid yang terlalu aktif dapat disebabkan oleh kekurangan yodium, infeksi, atau mutasi genetik.
Penyebab lain yang lebih jarang dari penyakit hipertiroid adalah:
- Tiroiditis, yaitu peradangan kelenjar tiroid yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan. Tiroiditis dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tiroid yang menyebabkan pelepasan hormon tiroid ke dalam darah secara berlebihan.
- Konsumsi obat-obatan yang mengandung hormon tiroid, seperti levotiroksin, yang digunakan untuk mengobati hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid. Jika dosisnya terlalu tinggi, obat-obatan ini dapat menyebabkan hipertiroid.
- Konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung yodium secara berlebihan, seperti rumput laut, ikan, susu, telur, atau garam beryodium.
Yodium adalah zat yang dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Jika asupan yodium terlalu banyak, kelenjar tiroid dapat menjadi terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan.
- Kanker tiroid, yaitu pertumbuhan sel-sel abnormal di kelenjar tiroid yang dapat menyebar ke jaringan atau organ lain. Kanker tiroid dapat menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan dan menyebabkan hipertiroid.
Pengobatan Penyakit Hipertiroid
Pengobatan penyakit hipertiroid bertujuan untuk mengurangi produksi atau efek hormon tiroid dalam tubuh.
Pengobatan yang dipilih akan tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, usia, dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
- Obat-obatan antitiroid, yaitu obat-obatan yang dapat menghambat kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid.
Terapi radioiodin, yaitu terapi yang menggunakan yodium radioaktif yang diminum oleh pasien dalam bentuk kapsul atau cairan.
Yodium radioaktif akan masuk ke dalam kelenjar tiroid dan menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif tanpa merusak jaringan sekitarnya.
- Operasi tiroid, yaitu operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Operasi tiroid biasanya dilakukan jika obat-obatan antitiroid atau terapi radioiodin tidak efektif, tidak cocok, atau memiliki efek samping yang serius.
Itulah penjelasan mengenai penyakit hipertiroid yang sering diabaikan dan bahkan terdeteksi terlambat hingga menyebabkan kematian. Untuk itu, semoga artikel di atas bermanfaat dan memberikan informasi yang Anda butuhkan. (Jp/pp)