PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Sehari lagi pencoblosan Pemilu 2024. Rabu, 14 Februari 2024. Di situlah penentuan para calon legislatif apakah lolos atau tidak.
Untuk membantu para caleg yang tidak lolos, maka telah disiapkan 100 kamar di RSKD Dadi Sulsel jika kejiwaannya terganggu.
Koordinator Divisi Humas Rumah Sakit Dadi, Wawan Satriawan menyebut, kamar perawatan kejiwaan bagi peserta Pemilu yang depresi ada dua ruangan.
Dia ruangan itu dikatakan Wawan, ruangan cempaka dan kasih sayang.
"Jumlah kamar bisa sampai 100 kamar kita siapkan, yang kita tampung kurang lebih 100 pasien karena kita kondisikan dengan pasien-pasien yang lain," kata Wawan, Senin, 12 Februari 2024.
Dijelaskan Wawan, khusus ruangan cempaka tersedia kamar kelas 1, 2, dan 3.
Sementara di ruangan kasih sayang khusus ruangan Very Important Person atau VIP dan Super VIP.
"RS Dadi ini RS khusus kejiwaan jadi kita sudah siapkan kamar untuk peratawan para peserta Pemilu," tukasnya.
Dirincikan Wawan, kamar kelas 1 pihaknya menyiapkan 4 Bed. Kelas 2, 12 bed dan kelas 3 ada 24 bed.
"Kamar VIP-nya kita siapkan 2 kamar dan super vipnya 2 kamar juga," ujarnya.
Wawan bilang, fasilitasnya ada tempat tidur, TV, AC dan kipas angin tergantung dari ruangan dan jenis kelas kamarnya.
"Di ruang cempaka kami siapkan 2 bed untuk kamar kelas 1, ada kipas angin dan TV sedangkan VIP ada ruangan tamu dan ruang makan kemudian ada tempat tidur untuk penjaganya sama TV dan AC," Wawan menuturkan.
Di samping fasilitas yang memadai, Wawan juga mengatakan pihaknya menyiapkan 14 dokter spesialis kejiwaan untuk memeriksa caleg yang depresi.
"Kita siapakan juga tenaga-tenaga profesional dari spesialis spikiatri, ada 14 tenaga profesional," kata dia.
Lanjutnya, keluarga caleg yang depresi bisa memilih ruangan mana akan dirawat.
Apakah itu di ruang cempaka atau di ruang kasih sayang atau ruangan VIP dan Super VIP.
Untuk biayanya, diungkapkan Wawan, saat ini masih berlaku umum.
"Kalau pasien dari peserta pemilukan nanti kita lihat dia maunya dirawat di mana tergantung dari pasiennya, dia pilih di rawat di kelas 1 atau super ViP kembali lagi ke pasiennya," tambahnya.
Dituturkan Wawan, selama perawatan biasanya pasien direhabilitasi psikososial atau layanan khusus yang bertujuan untuk membantu pasien dengan gangguan jiwa untuk mencapai kemandirian.
"Kalau perawatan jiwa di sini kami banyak aktivitas, salah satunya direhabilitas psikososial, ada kelas tata boga, ada kelas rohani dan kelas kreativitas seperti menjahit, banyak aktivitas yang dilakukan di sini," kuncinya. (fjr/pp)