PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Ada yang kerap dilakukan sang Bunda kalau bayinya lagi sakit. Yakni, Ibu Menyusui (Busui) yang minum obat untuk menyembuhkan sang bayi. Tentu, harapannya penyembuhannya lewat air susu ibu (ASI).
Bagaimana hal itu kalau dihubungkan dengan medis, mitos atau fakta?
Menurut Dokter Praktek BPJS Kesehatan Kota Palopo dr Ana Adryana, kepada PALOPOPO.CO.ID, Kamis, 15 Februari 2024, apa yang dilakukan oleh Busui tersebut adalah tindakan kurang tepat. Katanya, risiko kadar obat tidak akurat.
Kenapa? Karena ketika obat tersebut masuk ke dalam tubuh Busui, maka obat tersebut mengalami metabolisme di dalam tubuh ibu. Sehingga, kadarnya ketika melalui ASI, menjadi lebih sedikit.
''Dan, tentunya, kita tidak dapat menilai kadar yang masuk pada anak melalui ASI. Akibatnya, ada risiko dosis yang diberikan terlalu tinggi atau terlalu rendah,'' katanya.
Selain itu, lanjut dokter yang kini bertugas di PKM Wara Utara Kota ini, akan lebih mudah terkena efek samping obat. ''Pemberian obat tanpa indikasi hanya memperberat kerja hati dan ginjal,'' sebut Dona, sapaan akrab dokter Ana Adryana. (rachmy yusuf)