Pinca Bulog M Junaedy: Jika Ada RPK Mainkan Harga, Kami Putuskan Kerja Sama
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Inflasi harga beras di pasaran naik secara signifikan. Kenaikan harga saat ini jika dibanding dengan harga Januari lalu cukup membuat panik masyarakat.
Pasalnya harga saat telah mencapai kisaran Rp17 per Kg. Sedangkan Januari lalu Rp13 per kg.
Kenaikan harga ini, tidak hanya terjadi di Kota Palopo atau Sulsel saja. Melainkan terjadi se-Indonesia.
Seperti diungkap Kepala Pimpinan Cabang (Pinca) Perum Bulog Palopo, Mohammad Junaedy saat dikonfirmasi, Ahad 18 Februari 2024.
Kata Mohammad Junaedy, fenomena inflasi terhadap harga beras ini terjadi merata se-Indonesia.
Untuk memastikan distribusi bapok murah, kata Mohammad Junaedy, dari Bulog ke pasara khusus beras. Tim Bulog telah turun ke pasar untuk memantau langsung harga pasar.
"Beberapa hari ini tim kami telah lakukan pemantauan harga beras di pasar. Dan tidak dipungkiri, harga beras memang naik sampai Rp17 per Kg. Tidak hanya memantau, kami juga menyuplay beras ke rumah pangan kita (RPK) kios binanaan Bulog," ucap Mohammad Junaedy.
Untuk menekan harga yang naik signifikan itu, masih kata Mohammad Junaedy, giat GPM yang sempat dihentikan beberapa pelan terakhir karena kegiatan Pemilu itu, kembali akan digelar mulai pekan depan.
"Kami imbau kepada warga agar tetap tenang. Bagi yang ingin mendapat bahan pokok murah, seperti beras, gula, minyak goreng dan tepung, silahkan datang di lapangan Pancasila Palopo tiap hari Jumat.
Beras yang kami kemas per 5 Kg hanya dijual Rp52 ribu. Dan yang merasa terlalu jauh dari rumah, ada juga RPK binaan kami di pasar dan rumah. Untuk mengetahui RPK tersebut, cukup mudah tingga cek ada spanduk bertuliskan Bulog dan BUMN. Beras di RPK ityu kami jamin murah bedah jauh dengan harga beras pada umumnya. Dan jika harga beras yang kami suplay ke RPK itu lewat dari HET Rp10.900 per Kg, segerah laporkan ke kami dan akan kami tindak tegas seperti memutus kerjasam dengan RPK tersebut," ucapnya.
Toraja
Sementara itu, harga kebutuhan pokok beras di Toraja Utara juga mengalami kenaikan harga, akibat pasokan beras dari daerah tetangga belum masuk masa panen padi.
Hal tersebut disampaikan Natan salahsatu pedagang beras di Rantepao,bahwa naiknya harga bahan pokok beras karena panen padi belum terjadi.
"Naiknya harga beras saat ini ,karena panen padi belum terjadi,nanti awal bulan April 2024 ini baru di daerah tetangga panen sehingga stok beras akan terisi lagi," ungkapnya.
Meskipun demikian, Natan juga katakan bahwa stok beras kampung (lokal) ada juga yang masuk ,namun tidak banyak hanya sedikit.
"Saat ini kita jual beras ada tiga jenis ,yakni beras premium harga Rp16.500 per kg, beras dari Bugis Rp15.500 dan beras kampung juga Rp15.500," ungkapnya.
Dirinya juga ungkapkan bahwa kenaikan harga beras di Toraja Utara,tidak ada kaitannya dengan suasana perpolitikan,tapi murni karena daerah pemasok beras ke Toraja Utara belum panen.
"Jadi kenaikan harga beras kita di Toraja Utara ini tidak ada kaitannya dengan politik yang baru saja digelar ,tapi murni karena stok beras yang datang memang belum ada karena faktor para petani belum memasuki masa panen.Mudah-mudahan di awal bulan April 2024 ini para petani panen Barus stok beras terpenuhi,dan tentu akan disesuaikan juga dengan harga jual," pungkas Natan.
Hasil pantauan ke Pasar Pagi Rantepao pedagang beras menjual rata-rata di angka Rp15.500 perkilo ,begitu juga di pasar Bolu harga beras dikisaran Rp 15.500 dan 16.500.(ria-alb/idr)