Sebelum Masuk Ramadan, Jangan Lewatkan Ibadah Nisfu Syaban, Ini Keutamaan, Niat, dan Jadwalnya

  • Bagikan

Ilustrasi Puasa Nisfu Syaban. (Sumber foto freepik)

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ramadan 1445 Hijriah tinggal menghitung hari. Sambil mempersiapkan diri menyambut Ramadan, lebih Istimewa lagi jika tak melewatkan ibadah pada Nisfu Syaban.

Mengacu kalender Islam Hijriah yang dirilis Kementerian Agama, 1 Ramadan 1445 Hijriah diperkirakan pada Selasa, 12 Maret 2024. Sementara Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban, yakni pada 15 Syaban 1445 Hijriah. Ini berarti, Nisfu Syaban yakni 14 Syaban malam.

Kalender Islam 1445H/2024 M dapat dicek di laman

https://simbi.kemenag.go.id/eliterasi/portal-web/katalog-buku/kalender-hijriah-indonesia-tahun-2024

Malam Nisfu Syaban memiliki keistimewaan bagi Umat Islam. Dianjurkan bagi Umat Islam untuk melakukan ibadah puasa pada hari tersebut untuk mendapatkan berbagai keistimewaan.

Mengutip laman situs Kementerian Agama, malam Nisfu Syaban merupakan momen dibukanya 300 pintu rahmat dan pintu ampunan oleh Allah Swt.

Malam Nisfu Syaban disebut sebagai salah satu malam yang Istimewa, karena Allah tidak akan menolak doa para hamba-Nya. Begitu mulianya malam Nisfu Syaban, Allah Swt juga akan memandang umat Islam dengan penuh keberkahan.

Dengan keberkahan dan kemuliaan malam Nisfu Syaban, sayang bagi Umat Islam jika melewatkannya begitu saja. Apalagi jika tidak melakukan ibadah, misalnya puasa dan memperbanyak amalan dan kebaikan pada hari Istimewa tersebut.

Lantas, malam Nisfu Syahban pada tahun 2024 bertepatan hari apa?

Seperti telah diketahui bahwa Nisfu Syaban berarti hari pertengahan bulan Syaban, yang berarti pada 14 Syaban malam.

Nah, Jika mengacu pada kalender Masehi, Nisfu Syaban bertepatan pada Minggu, 25 Februari 2024. Sementara malam Nisfu Syaban berarti masuk pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Dengan begitu, bagi umat Islam yang berniat menjalankan ibadah pada Nisfu Syaban, dapat melaksanakan puasa pertengahan Syaban pada 25 Februari.

Niat Puasa Nisfu Syaban :

Seperti ibadah pada umumnya, segala sesuatu dimulai dengan niat. Umat Islam dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Nisfu Syaban pada malam harinya.

Adapun niat puasa Nisfu Syaban sama halnya dengan niat puasa sunnah lainnya di bulan Syaban.

Berikut niat puasa Nisfu Syaban untuk malam dan siang hari:

Niat Puasa Nisfu Syaban Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Nisfu Syaban Siang Hari :

Umat Islam tidak perlu khawatir jika tak sempat mengucapkan niat puasa Nisfu Syaban pada malam hari.

Niat puasa juga dapat dilafazkan oleh umat Islam yang hendak puasa Nisfu Syaban pada siang hari selama belum makan, minum, ataupun melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini lafaz niat puasa Nisfu Syaban yang dapat dibaca di siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT."

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Ibadah Nisfu Syaban disebutkan memiliki banyak keistimewaan. Lantas, apa saja keutamaan menjalankan puasa Syaban?

Salah satu keutamaan puasa Nisfu Syaban adalah mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak.

Syekh Nawawi Al-Bantani meriwayatkan:

وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya'ban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat.

Melansir buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun yang disusun Ust Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, banyak ulama yang berpendapat hukum berpuasa Nisfu Syaban adalah Sunnah.

Keutamaan tersebut mengacu pada sabda Rasulullah SAW:

"Jika tiba waktu malam nisfu Sya'ban, maka beribadahlah dimalamnya dan puasalah disiangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah). ***

  • Bagikan

Exit mobile version