PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sejak bekerjasama dalam hal memberikan kemudahan dalam proses pendaftaran dan pembayaran menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek), kini BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Indonesia lebih serius dalam memperluas cakupan peserta.
Dalam keterangannya usai melakukan rapat monitoring dan evaluasi di Gedung Pos Ibu Kota, Jakarta (17/2), Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin menyampaikan bahwa kerja sama dengan PT Pos Indonesia sepanjang tahun 2022 membawa banyak kemudahan, khususnya bagi calon peserta BPJS Ketenagakerjaan yang berada di pedesaan.
"Kita untukmenjangkaupeserta di seluruh penjuru Tanah Air ini diperlukan bantuan tangan-tangan baik, kita perlu bekerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan PT Pos," jelasnya.
"Setelah kita coba ternyata hasilnya bagus dan menarik, karena PT Pos hadir di 4.159 kantor, jadi pertama terima kasih kepada PT Pos, karena kita BPJS Ketenagakerjaan melalui PT Pos dapat hadir di seluruh kecamatan di Tanah Air," ucap Zainudin.
Zainudin menyampaikan, selama tahun 2022, jumlah transaksi yang terjadi di seluruh Kantor Pos & Outlet adalah sebanyak 249.953 transaksi, itu terdiri dari pendaftaran pekerja bukan penerima upah (BPU) dan pembayaran iuran untuk peserta BPU serta pekerja penerima upah (PU).
Selanjutnya Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris mengatakan, bahwa dalam kerja sama ini, pihaknya tidak semata-mata mencari keuntungan bisnis saja, namun jauh daripada itu, ada misi sosial yang mereka bawa.
"Kita tidak melihat ini sebagai bisnis saja, saya juga sudah dengar dan tahu ternyata memang banyak manfaat yang didapatkan oleh peserta dari BPJAMSOSTEK ini," jelas Haris.
Haris menambahkan, bahwa dirinya menyadari masih banyak pekerja di luar sana yang belum memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan, oleh sebab itu dirinya berkomitmen untuk mendorong agar kesejahteraan pekerja ini terwujud.
"Jadi bagaimana kita bisa membantu masyarakat untuk mendapat fasilitas dari BPJS Ketenagakerjaan, oleh karena itu saya mendorong literasi BPJS Ketenagakerjaan," ucap Haris.
"Kita melihat, kita prihatin, ada kondisi-kondisi di luar sana misalnya beliau meninggal, mereka tidak mendapatkan apa-apa, tetapi dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan hanya dengan Rp16,800 mereka sudah terjamin, ini luar biasa menurut saya," jelasnya.
"Oleh karena itu, kita PT Pos Indonesia ikut membantu bagaimana masyarakat di luar sana terutama yang kita dorong ini adalah pekerja bukan penerima upah contohnya petani," tutur Haris.
Hal itu sejalan dengan kampanye BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini sedang gencar dilakukan untuk pekerja bukan penerima upah, kampanye komunikasi tersebut bernama Kerja Keras Bebas Cemas.
Kampanye ini memang difokuskan untuk menjangkau pekerja dengan penggunaan pendekatan yang khusus untuk masing-masing profesi agar nantinya setiap pekerja memahami betul manfaat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Menutup kegiatan tersebut, Haris bertekad untuk meningkatkan jumlah transaksi di PT Pos Indonesia dalam hal pendaftaran pekerja baru, target yang pihaknya tetapkan naik hampir 3x lipat yakni di 850 ribu pekerja baru.
"Kita join marketing, transaksi di kita sudah 250 ribu, kita dorong terus, disamping peningkatan transaksi tentu saja peningkatan peserta baru, apa yang kita rencanakan saat ini bagaimana teman-teman bisa menarik sebanyak-banyaknya orang mendaftar melalui kantor pos. Kita ingin berkontribusi bagaimana supaya masyarakat bisa menerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan," tutup Haris.
Ditemui di lokasi yang berbeda, Kepala BPJamsostek Palopo, Mu’minati menyampaikan bahwa, ”Kerjasamaantara BPJS Ketenagakerjaandan PT Pos Indonesia dapat meningkatkan jangkauan kepada peserta di seluruh penjuru Tanah Air agar dapat memberikan pemahaman dan kesadaran kepada para pekerja akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta memudahkan Pekerja untuk mendaftar sebagai Peserta dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan melalui PT Pos Indonesia.
''Semoga kerjasama ini dapat dipertahankan dan terus dapat ditingkatkan,” tandasnya. (rhm)