Kenang Alm Qalfi, Isak Tangis Murid Kelas XII SMAN 1 Palopo Pecah Saat Upacara Bendera

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO-- UPT Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Palopo, Senin pagi tadi menggelar upacara pengibaran bendera merah putih secara khusus. Dimana semua peranan dalam upacara tersebut diambil alih oleh murid Kelas XII (dua belas) yang tidak lama lagi akan menyelesaikan pendidikan di sekolah tersebut, Senin, 04 Maret 2024.

Ada hal menarik sekaligus membuat haru dalam suasa tersebut. Dimana diantara barisan murid, nampak ada dua orang murid memegang foto.

Dan ternyata foto yang dipegang tersebut merupakan foto teman sekaligus murid di SMA Negeri 01 Palopo yang telah wafat.

Salah satu foto yang dipegang ialah foto almarhum Muhammad Qalfi Pradipta Hasyim (17) yang meninggal pada Desember 2023 tahun lalu dalam insiden kecelakaan di poros Rampoang, Kecamatan Bara, Palopo akibat dikerjar oleh sekelompok pemuda.

Upacara pengibaran bendera yang semula berjalan hikmat itu, berakhir dengan tangis dan haru para siswa. Tangis mereka pecah, terseduh seusai kegiatan upacara dilangsungkan.

Beberapa murid terdengar mengatakan tak kuasa menahan air mata, lantaran mengingat dua orang teman seangkatan mereka telah berpulang ke rahmatullah.

Rasa sedih itu makin menjadi- jadi, air mata para murid terus berderaian basahi pipi saat mengingat almarhum Qalfi yang meninggal belum lama ini.

Ibunda almarhum, Tuti Handayani yang diketahui sampai saat ini masih larut dalam kesedihan, nampak turut hadir didampingi sang suami menyaksikan jalannya upacara terakhir murid kelas XII, yang seangkatan dengan almarhum anaknya.

Air mata ibunda almarhum juga tak henti- hentinya membasahi pipinya, terlebih lagi saat melihat barisan murid pengibar bendera yang melintas di depannya dengan berpakaian Paskibraka lengkap.

Nampak suasana hati ibu almarhum saat itu, terlihat berkenyamuk. Lantaran almarhum merupakan bagian dari Paskibraka dan berperan sebagai pengibar bendera merah putih pada momen peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2023 tahun lalu di Lapangan Pancasila, Kota Palopo.

Air mata terus berderaian, wajah memerah dan suara tangis membuat para siswa, sahabat almarhum satu persatu menghampirinya.

"Tidak bisa sekali ka' tahan kasian. Rindu ka' sama anakku. Anakku ini orang baik, dia kasian bagian pengibar bendera waktu 17 Agustus lalu. Sekarang karena sudah tidak ada mi, posisinya digantikan sama Dantonnya dan bajunya almarhum juga dipake karena mereka sayang sama almarhum," ucap Tuti sembari terbata- bata berupaya menahan kesedihannya.

Pada kesempatan itu pula, Ia menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada pihak sekolah, teman dan sahabat almarhum yang sampai saat ini masih mengingat jasa dan kebaikan almarhum.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 01 Palopo yang dikonfirmasi melalui Adi selaku bagian Kesiswaan, mengatakan kegiatan upacara yang setiap bagian diambil alih oleh murid kelas XII itu, sudah merupakan salah satu tradisi di sekolah tersebut.

Dan terkhusus untuk almarhum Qalfi, lanjut Adi, akan diberikan penghargaan berupa piagam. Karena telah mengharumkan nama baik sekolah dengan berhasil bergabung dengan Paskibraka dengan posisi pengibar bendera saat peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2023 lalu.

"Kami sengaja menghadirkan foto almarhumah dan almarhum diantara barisan murid kelas XII itu, sebagai bentuk bahwa kami bersama murid seangkatannya tetap mengingat mereka meski telah tiada. Dan untuk almarhum Qalfi sendiri, sebenernya hari ini akan diberikan penghargaan dari pihak sekolah yang rencananya akan diserahkan langsung oleh bapak kepala sekolah. Namun, karena bapak kepala sekolah belum sempat hadir hari ini, sehingga penyerahan penghargaan itu akan diserahkan pada (6/03/2024) pekan ini oleh kepala sekolah kepda ibu almarhum,"kata Adi.

"Untuk anak-anakku kami yang selanjutnya akan menyelesaikan pendidikan di sekolah ini melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langusng bekerja, tentunya kami berharap dan mendoa'kan semoga semunya menjadi orang yang sukses. Dan pesan kami, jangan perna lupa dengan sekolah serta kami para guru,"pesannya.(ria)

  • Bagikan

Exit mobile version