PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, SH., M.Si., mengikuti Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Sulawesi Selatan secara virtual di Tribun Lapangan Pancasila, Rabu, 6 Maret 2024.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah serentak (GPM) ini, dilaksanakan dalam rangka jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Andi Muh Arsjad, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat strategis.
"Berdasarkan data BPS, angka inflasi Sulsel dari 3,5 pada Agustus 2023 lalu menurun secara signifikan. Dua kali berturut-turut inflasi kita berada di bawah rata-rata Nasional ini merupakan capaian yang luar biasa," kata Arsjad.
''Capaian ini mengantar Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai tim pengendali inflasi terbaik,'' tambahnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sulsel, Dr. Bahtiar Baharuddin, M. Si., membuka secara resmi kegiatan GPM yang di tandai dengan scanning tangan.
Bahtiar Baharuddin mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah inflasi.
"GPM ini satu diantara sekian banyak cara untuk mengatasi dan mengendalikam inflasi daerah," kata Bahtiar.
Sebagai Pj. Gubernur Sulsel, kata Bahtiar, dirinya sadar betul bahwa di Indonesia ini termasuk di Sulsel 24 Kabupaten/Kota dan provinsi tidak satupun yang mampu memenuhi 21 bahan pokok yang mempengaruhi inflasi.
"Tidak mungkin sebuah daerah mampu mengendalikan inflasi baik di tingkat provinsi maupun di kota, tanpa kerjasama dan otoritas bupati/wali kota," jelasnya.
Menurut Bahtiar, gubernur tidak cukup mampu untuk mengelola inflasi karena otoritasnya terbatas soal mengendalikan harga.
"Pekerjaan mengelola inflasi daerah ini benar-benar di butuhkan leadership yang sangat kuat di semua level," ujarnya.
Bahtiar melanjutkan, dibutuhkan kemampuan memimpin dan menggerakkan seluruh pemegang otoritas dan para pihak yang mempengaruhi dasar harga.
"Ketika sebuah daerah mampu mengelola inflasi, pasti bupati atau wali kotanya hebat," tutupnya.
Pada kesempatan itu, Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, melaporkan bahwa Kota Palopo melaksanakan GPM dan menyediakan beras sebanyak 20 ton.
"Untuk inflasi di Kota Palopo selama tiga bulan terakhir, sampai dengan bulan Januari terkendali," kata Asrul Sani.
Namun di bulan Februari, kata Asrul, mengalami kenaikan secara Month to Month ssbesar 0,42 persen.
"Sebagaimana kita ketahui sebelumnya harga beras naik. Untuk harga-harga yang lain, hingga saat ini semua terkendali, kecuali beras dan telur," tutupnya.
Turut hadiri pada kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Palopo, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Forkopimda Kota Palopo serta pimpinan perangkat daerah terkait. (hms/pp)