PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA-- Puluhan pendemo yang tergabung dalam Aliansi perjuangan masyarakat Luwu melakukan demonstrasi di Kantor Bupati Luwu, Rabu, 6 Maret 2024.
Para pendemo yang jumlahnya puluhan itu bahkan berhasil merengsek ke lantai dua, dan menyegel ruang kerja Bupati Luwu, seolah tanpa pengamanan dari Satpol-PP Luwu.
Dalam tuntutannya, Jenderal Lapangan Pendemo, Zaidi menuntut lima hal yakni menolak penjualan aset daerah berupa jalan kepada pihak perusahaan. Selain itu juga pendemo meminta evaluasi penerimaan tenaga kerja semua investor.
"Kami juga meminta tangkap dan penjarakan mafia tanah, serta kami meminta evaluasi lahan tutupan yang ada di Kabupaten Luwu," ujar Zaidi dalam aksinya sebelum melakukan penyegelan.
Usai melakukan aksi di Kantor Bupati Luwu, rombongan pendemo selanjutnya bergerak menuju kantor DPRD Luwu. "Kepada pihak DPRD Luwu, kami meminta agar ada Perda investasi," jelasnya.
Aksi para pendemo diawali di jalan trans sulawesi, selanjutnya bergerak ke Mapolres Luwu. Tidak hanya ruang kerja Bupati yang disegel, para pendemo yang memasuki Kantor DPRD Luwu juga memasuki ruang musyawarah DPRD Luwu. Di tempat itu, pendemo membentangkan spanduk aksi.
Usai pendemo meninggalkan Kantor Bupati Luwu, Sekretaris Daerah (Sekda) Luwu, Sulaiman terlihat mendatangi pos Satpol-PP yang berada di gerbang Kantor Bupati Luwu.
Sekda terlihat 'marah' kepada Satpol-PP, yang dinilai gagal mengamankan ruang kerja '01' atau Bupati sehingga disegel pendemo. Padahal jumlah personil Satpol-PP lebih banyak dibanding pendemo. (irfan)