Pilgub Sulsel Bakal Munculkan Tiga Poros Koalisi, Penentuan Wakil Bakal Alot

  • Bagikan
Bursa Calon Gubernur Sulsel di Pilgub Sulsel 2024

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Wacana pemilihan gubernur Sulsel kini makin mencuat. Satu per satu figur pun dielus. Dan, mereka semuanya tidak terbantahkan ketokohannya.

Dari nama-nama yang muncul, bakal ada tiga poros kandidat berpotensi terjadi di Pilgub Sulsel. Hal tersebut dikarenakan ketatnya figur di masing-masing partai.

Partai Nasdem, Golkar, dan Gerindra. Partai ini diprediksi akan membuat poros masing-masing. Sebab dari figur mereka, semuanya calon gubernur dan sulit untuk mau menjadi wakil. Misalnya Nasdem, walaupun dinilai minim figur, tetapi daya tawarnya sangat besar.

Nasdem satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri calonnya karena perolehan kursinya yang menjadi 20 persen kursi DPRD Sulsel.

Partai Golkar meskipun tak bisa mengusung sendiri, akan tetapi, ia memiliki figur yang dipastikan tak mau menjadi wakil. Seperti Nurdin Halid, Taufan Pawe, dan Adnan Purichta Ichsan, serta Indah Putri Indriani.

Gerindra juga demikian. Di situ ada mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang diprediksi akan diusung. Termasuk PDIP yang memiliki figur Wali Kota Makassar, Danny Pomanto juga akan sulit untuk mau menjadi wakil.

Analis politik Univeraitas Hasanuddin (Unhas) Adi Suryadi Culla menilai tiga partai peraih suara tertinggi itu diprediksi akan mengusung figur sendiri sebagai 01. Sebab, mereka juga punya punya nama-nama besar di internal partai.

Misalnya di Nasdem, dia menilai figur utamanya adalah Rusdi Masse Mappasessu (RMS). Sebab, selama ini dia menjadi simbol partai dan secara struktural, kekuatan kepartaian ada di tangannya.

”Figur lain juga ada, misalnya istrinya, Bu Fatma. Setelah menjadi wakil Wali Kota Makassar, saya rasa dia bisa naik kelas ke provinsi. Kalau dia mencalonkan sendiri, bisa disebut 100 persen mengusung 01,” kata dia, Jumat, 8 Maret.

Begitu juga dengan Golkar, nama Nurdin Halid sudah lebih dulu tersohor dibanding yang lain. Sebab, dia adalah figur yang sudah pernah ikut kontestasi Pilgub Sulsel, sementara yang lain baru akan mencoba.

”Adnan juga bisa, tetapi selama ini kurang begitu kuat secara kelembagaan. Karena cenderung berada di wilayah abu-abu, namun dia tetap menjadi bagian karena masih kader," lanjutnya.

Selain dua nama tersebut, masih ada nama Taufan Pawe yang patut diperhitungkan. Sebab, dia memang punya unsur pendukung yang bisa menopang namanya baik di perhelatan Pilgub Sulsel, sekalipun gagal duduk di DPR RI.

"Ketua DPD I Golkar juga masih tetap dipertimbangkan, karena ada pengaruh terhadap struktur partai ke bawah dan vertikal ke DPP. Saya rasa tiga nama itu perlu disebutkan oleh DPP,” kata dia.

Begitu juga di Gerindra. Kata dia, nama yang ada justru lebih kaliber lagi. Sebab dua nama yang lekat dengan Gerindra sejauh ini sudah disebut-sebut akan ambil bagian dalam Pilgub Sulsel, karena punya kapasitas yang sama-sama mumpuni.

”Saya kira dua figur itu hampir bisa dipastikan. Andi Iwan Aras (AIA) punya pengalaman politik. Kalau Andi Sudirman, dia kan adiknya Amran, yang selama ini dekat dengan Prabowo,” kata dia.

Akan tetapi, menurutnya masih ada nama anak Amran Sulaiman, yakni Andi Amar Ma'ruf Sulaiman. Dia masih muda, namun sudah harus mendapat perhatian lebih karena mampu meraih suara terbesar di Sulsel dalam kontestasi menuju Senayan.

Bahkan, namanya urutan kedua di tingkat nasional, di bawah Edi Baskoro Yudhoyono. Padahal, Amar merupakan pendatang baru yang memulai debutnya dalam politik pada Pileg kali ini.

"Kalau ada peluang dalam pencalonannya sebagai kandidat Pilkada dan posisinya sebagai anggota DPR RI, kemungkinan maju. Karena semua figur yang terpilih di DPR RI diuntungkan dengan aturan,” terangnya.(*/fajar/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version