PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Tahun 2024 ini Sulsel mendapat alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian, perikanan, peternakan sebesar Rp30 triliun, dan uang tersebut harus terserap di masyarakat.
Pada periode Januari-29 Februari 2024 (dua bulan), total KUR yang sudah tersalurkan di sejumlah perbankan HIMBARA secara total untuk Provinsi Sulsel sudah Rp2,2 triliun untuk 40.875 debitur.
Di Luwu Raya sendiri, penyerapan KUR masih tergolong sangat rendah. Untuk Kab. Luwu Timur (Januari-Februari 2024) sebesar Rp102,95 miliar. Ini menjadikan Lutim sebagai daerah yang penyerapan KUR-nya terbesar di jazirah utara Sulsel. Disusul Kab. Luwu Utara sebesar Rp100,60 miliar, lalu Kab. Luwu (Januari-Februari 2024) sebesar Rp89,74 miliar, dan terakhir Kota Palopo yang terendah hanya Rp53,11 miliar.
Untuk daerah tertinggi di Sulsel penyerapan KUR dipegang Kota Makassar sebesar Rp311,78 miliar.
Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Dr Since Erna Lamba SP MP pada sosialisasi akseleasi penyerapan KUR di Kota Palopo, Rabu 13 Maret 2024, lalu, mewanti-wanti daerah agar uang Rp30 triliun bantuan pemerintah ini dapat terserap di masyarakat.
Ia menjelaskan saat ini uang yang beredar di masyarakat Sulsel baru Rp54 triliun. Dengan terserapnya Rp30 triliun bantuan KUR ini akan menambah pertumbuhan ekonomi di masyarakat, petani, nelayan, peternak akan sejahtera.
"Jadi kalau terserap Rp30 triliun ini, maka jangan heran nanti tiba-tiba ada petani yang sudah naik mobil Alphard, beli mobil mewah, beli rumah dll, ya karena perputaran uang pun semakin meningkat," kata Dr Since.
Pada perbankan, dari Periode Januari-Februari 2024, Bank BRI menjadi bank penyalur KUR terbanyak di Sulsel yakni Rp1.846,63 miliar (Rp1,8 triliun) disusul Bank Mandiri sebesar Rp205,07 miliar, Bank BSI sebesar Rp57,29 miliar, BNI sebesar Rp42,77 miliar, dan Bank Sulselbar Rp25,93 miliar.
Pada acara tersebut, Dr Since Erna Lamba SP MP didampingi Sekkot Palopo H. Firmanza, Kadis Pertanian Ibnu Hasyim, serta pihak perbankan Himbara di Kota Palopo menegaskan dan meminta kepada petani dan pemerintah untuk melaporkan pihak perbankan yang mempersulit petani mengakses KUR ini. Serta, yang mengalihkan KUR menjadi komersil.
"Jadi saya ingatkan perbankan bahwa KUR petani, UMKM, nelayan, itu harus dihabiskan kuotanya. Kalau ada perbankan yang mengalihkan KUR petani ke komersil maka laporkan, akan kita tindak," kata Dr Since.(idris prasetiawan)
Penyerapan KUR di Luwu Raya
Januari-Februari 2024
Luwu Timur Rp102,95 miliar
Luwu Utara Rp100,60 miliar
Luwu Rp89,74 miliar
Palopo Rp53,11 miliar
Total : Rp346,4 miliar
Pemprov Siapkan Rp30 Triliun KUR