PALOPO -- Pemilihan Wali Kota/Wakil Wali Kota Palopo 2024 berpotensi mengikutsertakan empat calon atau pasangan calon (Paslon). Jika, mengacu kepada hasil Pemilu terakhir maka beberapa partai politik (Parpol) yang lolos ke parlemen bisa membentuk koalisi untuk mengusung calon dalam mencukupi 20 persen syarat jumlah kursi dari 25 kursi yang ada di DPRD Palopo.
Dari hasil Pemilu 2024, adapun Parpol peraih kursi di DPRD Palopo yakni, Nasdem (6 kursi), Golkar (6 kursi), PDI Perjuangan (3 kursi), Demokrat (3 kursi), Gerindra (3 kursi), PAN (2 kursi), PKS dan Hanura masing-masing 1 kursi.
Perolehan kursi terhadap sejumlah Parpol tersebut masing-masing bisa mengajukan Paslon melalui koalisi Parpol atau tanpa koalisi.
Seperti, Nasdem dan Golkar sangat berpeluang mengusung calon tanpa harus koalisi dengan Parpol lainnya. Sebab, dua Parpol ini meraih 6 kursi dari syarat minimal 5 kursi Parlemen.
Sementara, Parpol lainnya bisa membentuk koalisi. Seperti, Gerindra-PAN, PDIP serta Demokrat, PKS dan Hanura.
Dari pantauan Palopo Pos, beberapa kalangan mewacana meramaikan perhelatan Pilwalkot mendatang. Seperti, Rahmat Masri Bandaso, Alfri Jamil, Farid Kasim Judas, Budi Sada, Haidir Basir, Akhmad Syarifuddin, Putry Dakka, dr Abdul Syukur, Rustam Lalong, dr Nasaruddin Nawir, Pratiwi Lanteng, Harisal A Latif, Hj Nurhaenih, Mustahir Sidu, Cendrana Saputra, Hj Hasriani dan Baharman Supri.
Dosen Fakultas Hukum Unanda Palopo memberi prediksi terkait potensi jumlah Paslon di Pilwwalkot. "Kalau melihat komposisi kursi dari Parpol di DPRD maka memungkinkan bisa empat Paslon. Tetapi, memungkinkan juga ada jalur perseorangan. Karena melihat sejarah Palopo dalam setiap Pilwalkot selalu ada Paslon jalur independen yang mendaftar," kata Haedar Djidar, lewat ponselnya, Kamis kemarin.
Adapun mengenai hasil akhir tentu tergantung koalisi yang terbangun ke depan. Sebab, saat ini semua masih bersifat dinamis.
"Kalau hitugan normalnya bisa empat atau lima Paslon. Termasuk, memungkinkan ada Paslon dari jalur independen," katanya. (rul/idr)