Menembus Lailatul Qadr: Ikhtiar Memahami Makna Teks untuk Implementasi Kontekstual

  • Bagikan

30 Maret, Takmir Masjid Sultan DII Sulsel Gelar Diskusi Ramadan 1445 Hijriyah

MAKASSAR --- Takmir Masjid Sultan DII Sulawesi Selatan akan menggelar diskusi Ramadan 1445 H dengan mengusung tema ''Menembus Malam Lailatul Qadr: Ikhtiar Memahami Makna Teks untuk Implementasi Kontekstual''.

Diskusi yang banyak dinanti-nantikan masyarakat Indonesia, khususnya Sulawesi Seletan karena akan mengupas ciri yang beruntung mendapat berkah lailatul qadr berlangsung pada Sabtu 30 Maret 2024, di Masjid Sultan Alauddin dan juga bisa diikuti melalui aplikasi zoom. Diskusi dimulai pukul 05:30 - 11:00 Wita.

Pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana sesungguhnya malam lailatul qadr? Apakah setiap bulan Ramadan terjadi? Dan terjadinya malam ke berapa? Siapa saja yang berpeluang mendapatkan berkah dan rahmat lailatul qadr itu? Apa fenomena alam sebagai penanda malam lailatuil qadr? Bagaimana ciri atau indikasi yang mereka beruntung mendapat berkah lailatul qadr. ''Beragam pertanyaan dari berbagai pihak ini selalu mengiringi malam-malam Ramadan setiap tahun,'' ujar
Dr H Waspada Santing, M.Kom.I, M.H.I, CPArb, CPM, wakil Ketua Takmir Masjid Sultan Alauddin Makassar dan juga ketua Panitia Diskusi Ramadan 1445. H.
Untuk itu, lanjutnya, Takmir Masjid Sultan Alauddin DII Sulsel menggagas diskusi ini agar beragam pertanyaan masyarakat akan dijawab tuntas dalam diskusi yang menampilkan pemateri yang memang ahli di bidangnya. Kemudian keynote speaker.

Lanjut Waspada Santing, tujuan diadakannya diskusi Ramadan ini diharapkan memberikan arah kepada masyarakat muslim tentang perkembangan pemahaman makna tekstual ayat-ayat lailatul qadr dalam kajian mufassirin dari masa ke masa. Pemahaman makna tekstual itu kemudian akan dikomfarasikan dengan beragam implementasi makna tekstual lailatul qadr itu dalam realitas kontekstual berdasarkan kajian muhadditsin. ''Agar kajian lebih komprehensif, makna-makna tekstual dan implementasi kontekstual itu dikaji dengan pendekatan atau nalar sains,'' sebut ketua panitia.

Diskusi diawali sambutan dari Prof Dr HM Syahrir D Mallongi, SE, M.Si selaku ketua takmir masjid Sulthan Alauddin. Adapun bertindak sebagai keynote speaker adalah Prof Drs Hamdan Juhannis, M.A, Ph.D (rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). Kemudian para narasumber yang dimoderatori oleh Dr H Waspada Santing, M.Kom.I, M.H.I, CPArb, CPM adalah Prof Drs Agus Purwanto, M.Si, MSc, D.Sc (guru besar fisika serta kepala laboratorium fisika teori dan filsafat alam (Latifa) ITS Surabaya), Prof Dr H Mardan, MA (mantan dekan fakultas adad/wakil rektor I UIN Alauddin Makassar). Selanjutnya, Prof Dr H Muhammadiyah Amin, M.Ag (pakar hadits dan ilmu hadits/mantan dirjen bimas islam kemenag RI).

Adapun materi diskusi dan narasumber. Yang pertama materi berjudul ''Makna Tekstual Ayat-ayat lailatul qadr dalam perspektif mufassirin dibawakan oleh Prof Dr H Mardan, MA. Kemudian materi kedua berjudul ''Kontekstualisasi Makna Ayat-ayat lailatul qadr dalam kajian Muhadditsin'' oleh Prof Dr Drs H Muhammadiyah Amin, M.Ag. Materi ketiga berjudul ''Ayat-ayat Semesta dalam Perspektif Nalar Sains'' oleh Prof Drs Agus Purwanto, M.Si, M.SC, D.Sc.(ary)

  • Bagikan