Di Luwu Kemiskinan-Stunting Masih Tinggi, Pj Bupati Luwu Beri Sinyal Mutasi dan Refocusing

  • Bagikan

Pj Bupati Luwu Drs Muh. Saleh M.Si memberikan sambutan pada acara Musrenbang RKPD 2025 Kab Luwu pada Senin (25/3/2024). --andrie islamuddin--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA---Angka kemiskinan dan stunting di Kabupaten Luwu ternyata masih begitu tinggi. Terkait hal itu, Penjabat (Pj) Bupati Luwu Drs Muh Saleh, M.Si menegaskan meminta seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkab Luwu untuk fokus menurunkannya. Bahkan orang nomor satu di kabupaten Luwu memberi sinyal mutasi untuk mewujudkan maksud tersebut.

Hal itu diungkapkan Pj Bupati Luwu Muh Saleh dihadapan seluruh pimpinan OPD lingkup Pemkab Luwu dan para stakeholders, saat membuka Musrenbang RKPD Tahun 2025 Kabupaten Luwu Senin (25/3)di aula Bappelitbangda Luwu. Saleh mengatakan berdasarkan data yang ada, ternyata masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di Kabupaten Luwu.  

"Kabupaten Luwu ini daerah yang kaya dengan sumber daya alam, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan bahkan disektor pertambangan. Tidak tanggung-tanggung tambang di Luwu adalah tambang emas. Logam mulia yang nilai ekonominya sangat tinggi. Tetapi sangat disayangkan dari data yang ada, daerah ini malah menjadi daerah yang tingkat kemiskinannya tertinggi di Sulsel. Demikian pula angka stunting masih begitu tinggi," ungkap Saleh.

Saleh membeberkan, Dengan kekayaan alam yang melimpah, ternyata jumlah penduduk miskin di Luwu sangat tinggi hingga mencapai 12,7 persen dan menjadikan daerah ini tertinggi angka kemiskinan dari 24 kabupaten/kota se Sulsel. Demikian pula angka stunting di Luwu masih terlalu tinggi yakni mencapai 8,2 persen. Disisi lain, Pertanian di Luwu sangat menjanjikan untuk menghasilkan PAD, namun yang terjadi produk pertanian malah keluar dan diproduksi di daerah lain.

"Sawah di Luwu mencapai kurang lebih 40 Ribu hektar dan menjadikan Kabupaten Luwu ini penghasil padi dan penyangga pangan di Sulsel, namun padinya keluar dan diproduksi menjadi beras di daerah lain. Di sektor perkebunan kita penghasil Kopi Latimojong yang sangat berkualitas namun sangat disayangkan kopi tersebut keluar dari daerah kita dan diproduksi menjadi kopi kemasan kualitas tinggi oleh daerah lain," kata Saleh.

Terkait sangat tingginya tingkat kemiskinan dan stunting di kabupaten Luwu. Saleh menegaskan dirinya akan fokus melakukan pengentasan dan penurunan dengan didukung seluruh stakeholder terutama pimpinan OPD lingkup Pemkab Luwu, yang diminta untuk fokus terhadap Tupoksi masing-masing.

"Terkait hal itu, Saya akan melakukan penyesuaian program kerja tahun 2024 ini demi menurunkan angka kemiskinan dan stunting. Saya minta seluruh kepala OPD untuk fokus dengan Tupoksinya. Saya juga minta seluruh pejabat OPD untuk kembali ke jalan yang benar dan jika enggan mengikutinya, kami akan mengambil langkah untuk mengevaluasi pejabat yang bersangkutan," kata Saleh. (andrie islamuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version