Banjir Bonebone Rendam Puluhan Hektare Sawah, Panen Terancam Gagal, Stok Beras Berkurang

  • Bagikan
--ilustrasi--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Akibat curah hujan yang tinggi yang terjadi pada Senin malam 25 Maret 2024, lalu, menyebabkan banjir pada aliran Sungai Bonebone yang juga meluapnya air saluran irigasi Bantimurung.

Akibatnya sebagian tanggul sungai Bonebone jebol disekitar wilayah Mariri, Desa Banyu Urip dan sebelah utara persawahan kembang makmur Tamuku. Demikian di ungkapkan Camat Bonebone Isa Ansari kepada Palopo Pos, Selasa 26 Maret 2024.

Akibat banjir tersebut, Sebagian rumah tergenangi air di desa Bantimurung, Mesjid Jami' Bantimurung dan SD Karangan.

Selain itu terjadi juga di Lingkungan Bamba Bonebone, Dusun Mariri Banyuurip dan Desa Tamuku. Serta puluhan hektare sawah di wilayah Desa Kembang Makmur terendam banjir.

Terendamnya puluhan hektare areal persawahan membuat petani gagal panen yang berimbas pada berkurangnya stok beras di Luwu Utara.

Sementara itu, Perum Bulog Cabang Palopo mengaku mempunyai stok beras 5.000 Ton yang siap disalurkan untuk Luwu Raya dan Toraja jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Kami Bulog Palopo saat ini menguasai 5.000 Ton beras yang siapa digunakan untuk menekan inflasi beras di pasar jelang bulan suci ramadhan dan idul fitri mendatang.
InsyaAllah beras tersebut akan siap selalu digunakan untuk mengguyur Luwu Raya dan Toraja ketika pemerintah setiap wilayah tersebut membutuhkan stok yang kami kuasai saat ini," kata Wakil Kepala Perum Bulog Palopo, Viona.

Jumlah beras yang dikuasai Bulog Palopo tersebut, lanjut Viona, diperkirakan mampu bertahan hingga panen raya mendatang.

"Beras yang kita kuasai saat ini, sangat mampu cukup dan masih akan bertambah hingga panen raya dimulai April mendatang. Jadi imbau masyarakat khsusus masyarakat Luwu Raya dan Toraja agar tidak panik akan kekurangan stok beras murah. Terlebih lagi pemerintah setiap daerah akan rutin melakukan GPM. Kemudian kami juga punya mitra pedagang yang bekerjasama menjual beras murah dari kami dengan HET Rp10.900 per Kg. Pedagang yang bekerjasama dengan kami ini setiap daerah atau kota mudah untum ditemukan, karena sudah ada terpasang spanduk dengan logo Bulog dan juga pemerintah disana, terus kalau ada pedagang yang menjual beras tulisan SPHP dengan harga di atas HET tersebut per Kg segerah laporkan ke kami agar ditindak tega dengan memutus kerjasama," ucapnya.(idris prasetiawan)

  • Bagikan

Exit mobile version