Siapkan 75 Ton
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Perum Bulog Cabang Palopo bekerjasama dengan pemerintah se- Luwu Raya dan Toraja, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak.
GPM yang dilakukan serentak ini berlangsung pagi tadi dan dimulai selira pukul 08.00 Wita, Senin, 1 April 2024.
Untuk GPM yang digelar Kota Palopo itu, tetap dipusat di Lapangan Pancasila.
Berdasarkan pantauan di lokasi, seperti GPM dua pekan lalu di lokasi yang sama, nampak GPM yang digelar Bulog bersama Pemkot Palopo itu sunyi dikunjungi warga.
Belum lagi, pagi tadi hujan gerimis mengguyur Kota Palopo, sehingga membuat GPM makin sepih pengunjung yang jika dibanding sebelumnya, masyarakat rela saling desak- desakan demi bisa memperoleh pangan murah.
GPM yang berlangsung pagi tadi dan disertai zoom meeting dengan Mentri Perdagangan itu, dihadiri sejumlah pejabat Pemkot Palopo diantaranya, Pj.
Walikota Asrul Sani diwakili Sekda, Firmanza, Kadis Perdagangan, Nurlaili Kaso, Kadis Ketahan Pangan, Andi Anceng, Keadis Pertanian, Ibnu Hasyim, Kepala Inspektorat, Subair, Kepala Kejaksaan Negeri Palopo, Agus Riyanto yang diwakili jajarannya, Pimpinan Cabang Bulog Palopo, Mohammad Junaedy, Dandim 1403/Palopo Letkol Arm. Kabit Bintoro Priyambodo yang mewakili jajarannya dan Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin yang diwakili jajarannya.
Untuk pangan murah yang disiapkan, pihak Kejaksaan Palopo, Dinas Ketahan Pangan, Dinas Perdagangan dan Bulog yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) itu, masing-masing mendirikan stan dan menyediakan pangan murah.
Pangan murah yang dijual, diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng dan terigu. Kemudian ada juga yang menjajakan remmpah- seperti cabe rawit, cabe keriting, bawang merah, bawang putih, sayur mayur dan jajanan kue hasil dari pelaku UMKM.
Untuk Perum Bulog Palopo, Mohammad Junaedy yang dikonfirmasi mengatakan. Agar kegiatan GPM serentak se- Luwu Raya dan Toraja tersebut sukses diselenggarakan, ia bersama jajarannya menyediakan empat jenis komoditi pangan pokok. Yang diantaranya, beras SPHP kemasan 5 Kg Rp52 ribu, minyak goreng (jenis Kita) kemasan 1 Liter Rp14 ribu, gula pasir kemasan 1 Kg Rp17 ribu dan tepung terigu kemasan 1 Kg Rp10 ribu.
"Dari sejak pertama kita lakukan GPM hingga sekarang ini, pasti kita semua tahu kan apa sasaran dari GPM ini dilakukan. Tentu untuk menekan inflasi dan pemerataan penjualan pangan murah kepada masyarakat. Kemudian untuk kita ketahui, di pasar saat ini khususnya kita di Palopo, harga beras mulai berangsur turun. Turunnya harga beras tersebut, dikarenakan panen petani di wilayah Sidrap dan Luwu telah dimulai, dan itu juga diharapkan bisa memicu harga beras kembali murah saat lebaran mendatang,"kata Mohammad Junaedy.
Titik GPM serentak yang berlangsung di Luwu Raya dan Toraja itu, lanjut pria kelahiran Palu, Sulawesi Tengah ini, mengatakan di Palopo dilakukan di Lapangan Pancasila, di Kabupaten Luwu dilaksanakan di Lapangan Andi Djemma Belopa, Luwu Utara dilaksanakan di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Luwu Timur dilakukan di Kantor Kecamatan Nuha, Toraja Utara dilaksanakan di Kantor Kecamatan Tikala dan di Tana Toraja GPM dilaksanakan di halaman Kantor Bupati.
"Stok yang tetap kota perbanyak di GPM ini ialah beras SPHP, dengan rincian tiap titik, seperti di Palopo kira jatah 10 Ton, Kabupaten Luwu 10 Ton, Luwu Utara 10 Ton, Luwu Timur 10, Toraja Utara 15 Ton dan Tana Toraja sebanyak 20 Ton. Jadi total beras SPHP secara keseluruhan yang kami siapkan untuk menyukseskan GPM serentak ini, sebanyak 75 Ton,"lanjutnya.
"Kegiatan ini dilakukan secara serentak, juga bertujuan agar harga kebutuhan pokok di pasar bisa kembali murah jelang idul fitri nanti," ucapnya.
Untuk diketahui, data terakhir soal harga beras di pasar yang berangsur mengalami penurunan itu, seperti saat dilakukan pengecekan harga oleh Forkopimda Palopo pada (19/03/2024) lalu di PNP.
Diungkap Hasni, salah seorang pedagang beras yang ditemui, mengatakan harga beras sejak dua hari terakhir mulai turun dikarenakan petani di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan mulai panen.
"Dua hari sebelumnya, saya jual beras jenis medium Rp15 ribu per Kg, tapi sudah dua hari ini saya jual Rp14 ribu per Kg lagi. Kalau beras jenis premium dua hari sebelumnya Rp17. 500 sampai Rp18 ribu per Kg, tapi sekarang rata- rata Rp17 ribu per Kg karena petani di Sidrap dan sebagian petani di Luwu sudah mulai panen. Dan beras mereka sudah ada yang masuk ke pasar makanya beras mulai berangsur turun,"kata Hasni saat itu. (ria/idr)