PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartanto menghadiri sidang sengketa Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi.
Dalam kesempatan itu, Airlangga menjelaskan pemberian bansos el nino tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun beberapa negara lain juga memberikan bansos kepada masyarakatnya.
"Pada bulan Desember 2023, berbagai negara termasuk Indonesia mengalami dampak terjadinya El Nino, dimana beberapa tempat produksi pangan, terutama beras mengalami gangguan, baik yang tidak bisa melakukan penanaman dan memundurkan jadwal," kata Airlangga dalam persidangan, Jumat 5 April 2024.
"Dan hal ini membuat pasokan pangan seperti beras mengalami gangguan yang tentunya sangat mengganggu dan berdampak signifikan terhadap masyarakat miskin," sambungnya.
Airlangga kemudian mencontohkan negara yang memberikan bansos el nino yaitu seperti Singapura dan India.
Airlangga menjelaskan Singapura memberikan 800 dolar per orang dengan anggaran 13 triliun.
"Dan ini juga dilakukan di bulan September, India memberikan bantuan, baik itu sereal maupun minyak bagi 800 juta orang dengan anggaran sebesar 2.200 triliun dan ini juga dilakukan antara bulan September sampai dengan November tahun lalu," ungkapnya.
Airlangga mengatakan selain bantuan sosial, bantuan beberapa negara, Malaysia juga memberikan bantuan keluarga untuk 8.7 juta keluarga atau 25.4 persen penduduk dengan anggaran setara dengan 25 triliun periode Januari sampai Desember 2023 dan dilanjutkan 2024 sampai dengan September.
"Filipina memberikan bantuan tunai untuk 2.3 juta petani, ini juga akibat El Nino setara dengan 3.47 triliun pada bulan September 2023," imbuhnya.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan bantuan pangan di India juga diberikan sebesar 800 juta 372 triliun dan subsidi pupuk sebesar 25.5 miliar di bulan November 2023 dan juga diberlakukan Januari 2024.
"Singapura memberikan paket dukungan hidup untuk hampir separuh penduduk 2,5 juta mulai September 2024, Amerika Serikat memberikan bantuan dalam bentuk footstem untuk 41 juta orang, atau 21.6 juta rumah tangga dengan paket bantuan inflasi yang secara dengan 17 juta dan juga perlindungan dampak perubahan iklim ekstrem, dengan nilai setara 835 triliun," ungkapnya.
Sementara itu, kata Airlangga, bantuan sosial di Indonesia terdiri dari bantuan pangan itu diberikan kepada 22 juta orang atau 7.9 persen dari penduduk, ini lebih rendah dari Malaysia yang 25.6 persen, Singapura 1.7 dan India 55.6 dan Amerika 12.1 persen. (DIS/PP)