Liga Champions: Final Dini, Madrid vs Manchester City, Ancelotti Akui Gugup

  • Bagikan

Carlo Ancelotti/Real Madrid

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MADRID—Liga Champions leg pertama babak delapan besar Liga Champions mulai bergulir.

Tim raksasa Spanyol Real Madrid akan menjamu Manchester City di leg pertama babak delapan besar Liga Champions, Rabu, 10 April 2024 dini hari nanti.

Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti menegaskan mereka akan memberikan yang terbaik meski ia mengaku sangat gugup.

"Hal yang penting dalam pertandingan besok adalah memberikan yang terbaik. Aspek mental sangatlah penting, begitu pula keberanian dan kepribadian yang harus kami tunjukkan di pertandingan lapangan,” katanya di situs Madrid.

“Kami memiliki waktu untuk mempersiapkan diri dan kami telah melakukannya dengan sangat baik. Saya yakin kami akan memberikan yang terbaik besok dalam segala hal, secara mental, fisik dan teknis. Kami memiliki kualitas yang cukup untuk bersaing," tegasnya.

Pada duel ini, bisa dibilang adalah final dini. Manchester City berstatus juara bertahan sementara Madrid adalah kolektor gelar terbanyak. Selain itu, mereka berjumpa di dua semifinal terakhir dan saling mengalahkan.

"Ini pertandingan yang sangat menarik. Dua tim yang berbeda saling berhadapan, karena masing-masing memiliki karakteristiknya masing-masing, namun mereka adalah tim dengan kualitas individu yang tinggi di lapangan. Secara teknis, ini akan menjadi pertandingan yang sangat bagus . Kami berharap bisa unggul dalam beberapa aspek dan mereka akan unggul dalam aspek lain. Kita akan lihat keunggulannya setelah 180 menit. Siapa pun yang memenangkan pertandingan akan menjadi tim yang lebih unggul," jelas Ancelotti.

Secara terbuka, Ancelotti menegaskan ini adalah pertandingan besar yang membuat dirinya sangat gugup. "Ya, sangat gugup. Secara pribadi, jam-jam sebelum pertandingan adalah saat di mana Anda harus menderita. Suatu hari saya berpikir bahwa kekalahan adalah penderitaan dan kemenangan adalah kebahagiaan, tetapi tidak seperti itu,” ujarnya.

Bagi dia, kemenangan adalah kelegaan. “Merupakan suatu kebahagiaan jika Anda memenangkan trofi, tetapi kemenangan yang terisolasi adalah sebuah kelegaan. Anda lebih tenang dan bahagia di hari-hari berikutnya, tetapi penderitaan adalah bagian dari pekerjaan Anda. Itu yang membuat Anda tetap hidup. Ini adalah bahan bakar bagi saya," lanjutnya. (fajar/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version