Warga Luwu yang Kabur dari Perawatan Rumah Sakit Sawerigading, Ditemukan Tewas Tergantung di Air Terjun Buntu Datu

  • Bagikan

Jenazah almarhum saat ditemukan masih tergantung di pohon dekat air terjun Buntu Datu. --riawan--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Tiga hari tidak ditemukan pasca kabur dari ruang perawatan di RSU Sawerigading Palopo, pasien asal Desa Seriti, Kecamatan Lamasi Timur, Luwu ditemukan tewas tergantung di pohon air terjun Buntu Datu, Sabtu, 20 April 2024.

Almarhum bernama Angri (44) pekerjaan sebagai petani ini, masuk dan dirawat di ruang perawatan Edelweis Lantai 2 RSU Sawerigading pada (15/04/2024) lalu.

Kemudian pada (17/04/2024) sekira pukul 09.30 Wita, almarhum kabur dari ruang perawatan.

Mengenai penemuan jenazah almarhum, Kapolsek Wara Utara, IPDA Aris, SHyang dikonfirmasi, mengatakan jenazah pertama kali ditemukan oleh dua orang pelajar yang hendak mencari kayu untuk membuat pos ronda.

"Kronologi ditemukannya jenazah almarhum itu, pertama ditemukan oleh dua warga Kelurahan Buntu Datu yakni Mikael Marcel (16) dan Gabriel Dauna (15). Kedua orang anak itu semula pergi ke gunung sekitar air terjun Buntu Datu yang merupakan perbatasan anatara Kelurahan To' Bulung dengan Kelurahan Buntu Datu dengan tujuan ingin mencari kayu untuk bahan membangun pos ronda di wilayah mereka. Akan tetapi setuba di lokasi air terjun itu, mereka melihat sosok mayat telah tergantung di pohon. Setelah melihat kejadian itu keduanya kembali dan melaporkan apa yang mereka lihat warga lain dan aparat kepolisian,"jelas Aris.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, lanjut Aris, personil piket Polsek Wara Utara bersama tim Inafis dari Polres Palopo menuju ke lokasi.

"Jenazah almarhum sekira pukul 17.45 Wita dievakuasi ke kamar mayat RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atau visum. Dari hasil pemeriksaan itu tubuh jenazah, ditemukan adanya luka gores di tangan kanan, luka lecet jari tangan kanan, luka lecet kaki kanan dan kemaluan mengeluarkan air seni, tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan serta diduga almarhum diduga meninggal karena gantung diri,"lanjutnya.

"Dari rentetan kejadian hingga komunikasi telah dibangun dengan pihak keluarga almarhum, untuk tindakan otopsi tidak dilakukan berdasarkan permintaan pihak keluarga almarhum. Pihak keluarga juga menduga almarhum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena depresi akibat penyakit yang diderita yang tak kunjung sembuh dan disebutkan juga almarhum yang dulunya dirawat sering terlihat cemas atau kecemasan tinggi," tutupnya.(Riawan)

  • Bagikan

Exit mobile version