Ketum PP IPMIL Luwu Mendesak Seluruh Pihak Terkait Tuntaskan Banjir di Walmas

  • Bagikan

PALOPOPOS. CO. ID, LUWU--Bencana alam yang terjadi di Walmas Kabupaten Luwu, adalah sesuatu yang misteri datangnya, namun bukan berarti tak bisa di antisipasi juga di minimalisir dampak kerusakannya. Rabu 24 April 2024

Realitas sosial memperlihatkan, kebanyakan daerah gagal melakukan preventif penanganan bencana.

Sebab kurangnya pengetahuan, pembacaan, perhatian dan kepekaan Pemerintah Daerah terhadap kondisi lingkungan dan masyarakat.Ungkap Yandi ke awak media

Seperti halnya banjir di beberapa titik di Lamasi Timur dan Walenrang Timur menjadi indikasi gagalnya Pemda Luwu dan Legislatif Daerah melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

Padahal Banjir di Walmas adalah sesuatu yang berulang, ini juga menjadi indikasi kuat bahwa mantan Bupati Luwu yakni Basmin Mattayang, selain meninggalkan hutang 43M di akhir masa jabatannya, juga menjadi alarm keras untuk BPK Sulsel dan KPK untuk segera betul betul mengaudit dan mengevaluasi mantan Bupati tersebut. Tegasnya

Kita lanjut, “kondisi di Walmas per hari ini amat memprihatinkan, masyarakat bukannya tidak membutuhkan bantuan sembako dimasa sulit, tetapi mereka lebih membutuhkan tindakan preventif, yang betul betul serius bisa meminimalisir banjir dan dampak kerusakannya”.Pungkas Yandi saat di konfirmasi

Sebab, penghidupan masyarakat Walmas kebanyakan ada pada sektor pertanian dan perikanan, bagi mereka, banjir sama saja dengan gagal panen, gagal panen sama dengan kelaparan.

Karenanya kami mendesak stekholder terkait segera berbenah, lakukan langkah kongkrit selesaikan persoalan penanganan banjir. Bangun kembali tanggul jebol yang lebih kokoh dan perbaiki sistem irigasi. Tutur Yandi, selaku Ketua Umum PP IPMIL Luwu. (rls/ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version