PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Selama musim hujan, suhu udara cenderung menurun, sehingga menyebabkan udara terasa dingin. Yah, meskipun musim hujan tidak langsung menyebabkan alergi dingin, namun kondisi yang terkait dengan musim hujan dapat memicu gejala alergi dingin pada beberapa orang.
Alergi dingin merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap suhu dingin.
Reaksi ini biasanya ditandai dengan munculnya bentol atau biduran pada kulit setelah terpapar udara dingin, menyentuh benda-benda dingin, atau setelah berenang di air dingin.
Dikutip dari surakartago, Kamis (25/4) Gejala atau tanda-tanda alergi dingin dapat bervariasi pada setiap individu, namun beberapa gejala umumnya meliputi
Ruam pada kulit, terkadang disertai dengan gatal, kemerahan dan pembengkakan terutama di area yang terpapar udara dingin.
Mata berair dan gatal, reaksi alergi dingin dapat menyebabkan mata merah, gatal, dan berair. Gatal pada mata dapat memicu produksi air mata yang berlebihan karena upaya tubuh untuk mengatasi alergen.
Sesak Napas atau kesulitan bernapas, pada kasus yang lebih parah, terutama pada penderita asma, udara dingin dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas.
Kelelahan dan nyeri otot, beberapa orang juga akan mengalami kelelahan yang berlebihan atau nyeri otot setelah terpapar udara dingin.
Alergi dingin biasanya akan menghilang dengan sendirinya ketika tubuh tidak lagi terpapar udara dingin. Penyebab gatal saat cuaca dingin adalah kulit kering, yang dapat disebabkan oleh cuaca dingin.
Munculnya bercak kulit yang sangat gatal, dengan bentuk garis atau oval. Bercak tersebut disertai dengan gatal yang semakin parah saat digaruk, nyeri karena sering digaruk, luka pada kulit karena garukan yang dapat menyebabkan infeksi, penebalan kulit akibat garukan berulang, dan perubahan warna bercak menjadi merah keunguan atau lebih gelap dari warna kulit sekitarnya.
Beberapa cara alami untuk meredakan gejala alergi dingin termasuk mengonsumsi makanan atau minuman yang hangat di pagi hari, menggunakan pakaian berbahan tebal untuk melindungi kulit dari udara dingin, dan mengonsumsi makanan yang memiliki sifat antialergi
Penggunaan krim anti-gatal, pemotongan kuku agar tetap pendek dan bersih, mandi dengan air hangat, penggunaan pelembab tanpa pewangi dan alkohol, serta menghindari pemicu seperti stres atau kecemasan.
Mengoleskan minyak angin juga dapat membantu meredakan gatal karena efek dingin atau hangatnya, tetapi perlu diingat bahwa hal ini hanya dianjurkan jika tidak menimbulkan reaksi alergi, ruam kulit, atau membuat kulit lebih kering. Jika kulit dirasa memang kering, sebaiknya gunakan pelembab khusus untuk kulit kering.
Namun, diagnosis yang tepat memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter kulit, serta wawancara medis yang menyeluruh termasuk riwayat keluarga. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes tambahan bila diperlukan. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut. (jp/pp)