Pj Gubernur Ajak Pemda Bijak Kelola Alam

  • Bagikan
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Palopo dalam rangka hari jadi Kota Palopo ke-22, di Kantor DPRD Kota Palopo. (Kominfo Sulsel)

Atasi Persoalan Banjir yang Sering Terjadi

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO – Masih dalam suasana peringatan HUT Ke-22 Kota Palopo, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin menekankan perlunya kebersamaan dan mengatasi persoalan banjir di Luwu Raya.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan di Rapat Paripurna DPRD Kota Palopo dalam rangka hari jadi Kota Palopo ke-22, di Kantor DPRD Kota Palopo, Senin, (29/4/2024).

Dalam arahannya, orang nomor satu di Sulsel tersebut menyampaikan, pemimpin daerah harus paham betul kaidah dasar dan unsur daerahnya. Karena dengan itu, seorang pemimpin mudah mengelola daerah dan memimpin masyarakatnya.

“Daerah itu ada unsur alam, jadi pahami betul apa yang alam kita butuhkan sesuai potensinya, apa kelebihan, kurangnya dan apa masalahnya, karena kita akan mengolah daerah kita,” ujarnya.

“Kedua adalah manusia yang hidup di atasnya harus kita tahu dan pahami. Deteksi dengan benar, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan, apa kebutuhan dan masalah yang dihadapi manusianya atau masyarakat kita,” lanjutnya.

Kemudian, Bahtiar menyampaikan, manusia harus bisa mengelola alam agar bermanfaat dan bisa bertahan bahkan berkelanjutan memberikan manfaat. “Unsur ke tiga adalah nilai, ini bersifat hukum positif sampai dengan hukum sosial budaya,” sebutnya.

“Hari ini Palopo ulang tahun, salah satunya merawat nilai, itu yang membedakan kita dengan orang lain, memiliki nilai. Mana syariah, mana syiar dan mana budaya, itu yang harus kita pegang teguh,” tambahnya.
Pj Gubernur Sulsel, merasa sangat respek dan bangga atas capaian Kota Palopo. Dalam kesempatan tersebut, ia menyinggung salah satu persoalan penting yang dihadapi Kota Palopo dan Sulsel saat ini yakni persoalan banjir.

“PR kita adalah mengatasi hulu penyebab banjir, pernahkah kita menjahit alamnya. Hulunya masalah tidak pernah kita selesaikan. Hulunya masalahnya adalah alam, gunung, hutan, alam kita ini harus kita tanami kembali. Kita hanya menangkap ekornya, bukan hulunya sebagai sumber masalah,” ujarnya.

Dalam pengembangan Sulawesi Selatan, ide Pj Gubernur Sulsel, lebih pada pengembangan sektor hasil pertanian perkebunan dan ditopang oleh akses perdagangan jalur laut baik wilayah barat yang sudah berkembang maupun jalur timur yang tengah didorongnya.

“Ada persoalan serius kita di Sulsel. Ketimpangan pembangunan antara pantai barat dan timur. Pantai Barat terbangun sementara pantai timur diantaranya teluk Bone tertidur. Pilih pemimpin hebat dan terbaik di 2024,” ungkapnya.

“Gagasannya kemudian saya ingin pantai timur ini hidup, bagaimana kita mendorong perpanjangan bandara, agar tidak terisolasi, minimal 2.5000 sampai 3.000 meter. Kedua kembangkan pelabuhan di wilayah timur Sulsel. Doakan tahun ini bisa perlahan saya wujudkan dan bangun, tetapi harus kita siap, barang apa yang bisa kita jual dan ekspor keluar,” kuncinya.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version