Astaga! Kasus Mayat dalam Koper di Bekasi, Pelaku Sempat Setubuhi Korban

  • Bagikan

Pelaku saat diamankan.

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kasus penemuan mayat wanita di dalam koper cukup menghebohkan.

Ternyata, pelakunya sendiri adalah teman korban. Malah, Minggu, 5 Mei 2024 nanti justru akan melakukan resepsi pernikahan dengan istrinya, di Sumatera.

Polisi berhasil mengorek dari dalang pelaku. Dan, polisi menyebut terduga pelaku berinisial AARN sempat menyetubuhi korban RM sebelum membunuh dan memasukkan jasadnya ke dalam koper di sebuah kamar hotel di Bandung, Jawa Barat.

"Korban sempat disetubuhi," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi, Selasa, 2 Mei 2024 kepada media.

Ia mengungkap pelaku juga mengambil uang milik kantor yang dibawa korban. Padahal uang itu rencananya akan disetor oleh korban ke bank.

Diketahui, pelaku dan korban ini memiliki hubungan pekerjaan. Namun, polisi belum menjelaskannya secara rinci.

"Diambil duitnya, duit kantor yang mau disetor ke bank," ujarnya.

Yang berjumlah puluhan juta itu, akan digunakan untuk biaya resepsi pernikahannya.

Pelaku ditangkap di rumah istrinya. Malah, di depan istrinya.

Sebelumnya, jasad wanita asal Bandung berinisial RM (50) ditemukan di dalam sebuah koper di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 25 April 2024.

Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan penyidik, polisi pun berhasil menangkap pelaku berinisial AARN di Palembang, Sumatera Selatan.

Polisi turut mengungkapkan pelaku dan korban sempat terekam kamera CCTV di sebuah hotel di Bandung. Dalam rekaman CCTV tersebut, pelaku yang menggunakan kemeja berwarna hitam dan korban memakai baju merah lengkap dengan kerudung berwarna abu-abu masuk ke kamar hotel sekitar pukul 09.51 WIB.

Pelaku kemudian baru keluar dari kamar hotel sekitar pukul 18.39 WIB, sembari membawa koper berwarna hitam yang telah berisikan mayat korban.

FAKTA BARU

Kasus pembunuhan ini juga terungkap fakta baru. Apa itu? Ternyata keluarga korban, sempat bertemu dan berbincang dengan pembunuh RM, Ahmad Ariif R (29), tepat sehari setelah ia mengeksekusi korbannya.

Fakta ini diungkapkan sepupu RM, Anjar Gumilar. Kepada detikJabar, Anjar mengaku sempat mendatangi kantor korban pada Kamis (25/4/2024), untuk mencari keberadaan RM yang pada waktu itu tidak pulang ke rumah sejak Rabu (24/4).

Saat tiba di kantor korban, Anjar bersama anak perempuan pertama korban awalnya bertanya mengenai keberadaan RM. Dari sekian banyak orang yang ada di kantor tersebut, pelaku muncul yang pada waktu itu ikut mengajak Anjar berbincang mengenai korban.

"Jadi ketika saya lagi nyari info keberadaan almarhum di mana pas Kamis minggu kemarin, akhirnya saya memutuskan pergi ke kantornya dengan anaknya yang pertama. Di sana kita ketemu banyak orang di ruangan itu, sempet juga ketemu dengan orang audit dari pusatnya yang ternyata dia adalah pelakunya," katanya, Kamis (2/5/2024).

Saat perbincangan terjadi, pembunuh RM sempat menanyakan hal pribadi, termasuk kondisi rumah tangga korban kepada Anjar. Anjar bahkan tak menaruh kecurigaan apapun saat si pembunuh tersebut menyarankannya supaya tidak melaporkan hilangnya RM ke polisi.

Di momen ini, pembunuh RM kemudian memberi saran atas hilangnya korban supaya dibicarakan antara Anjar, keluarganya, dan suami RM yang diketahui Ganda Permana. Dengan perasaan campur aduk, kecurigaan Anjar dan keluarganya akhirnya muncul terhadap Ganda yang akhirnya tertuduh sebagai dalang pembunuhan korban.

"Saya sempet bicara dengan pelakunya. Awalnya nanya masalah sensitif, masalah keluarga, kita menceritakannya, termasuk soal rumah tangga almarhum. Tapi orang tersebut langsung menyarankan supaya tidak melapor ke pihak berwajib, lebih menyuruh untuk membicarakan secara kekeluargaan terlebih dahulu," ungkap Anjar.

Bukan hanya itu, Anjar mengaku saat itu tidak memiliki kecurigaan apapun kepada pelaku yang sudah membunuh RM. Sebab, ia bertemu dengan pelaku pada Kamis (25/4/2024) siang, tepat sebelum jasad RM ditemukan pada sore harinya di Cikarang, Bekasi.

"Enggak ada. Orangnya bahkan ngobrol, terus bilang ikut berbela sungkawa. Jadi biasa aja, enggak menunjukkan dia punya dosa atau sudah melakukan hal jahat, tidak ada. Yang jelas, pelaku itu masih pekerja setelah kejadian, kan pembunuhannya dilakukan Rabu sore infonya," ucap Anjar.

Setelah pembunuhnya tertangkap, keluarga RM berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas. Mereka meminta pembunuh RM bisa dihukum seberat-beratnya.

"Kalau keluarga berharap dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati. Karena keluarga besar tidak akan pernah bisa menerima kejadian seperti ini dengan cara sadisnya pelaku membunuh almarhum," pungkasnya. (*/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version