Bantuan Masyarakat Mulai Tersalur ke Latimojong

  • Bagikan
HELIKOPTER Super Puma Karakal memuat bantuan sembako yang akan disalurkan ke daerah Latimojong, Kab. Luwu yang masih terisolir. Nampak warga bersama balitanya menggunakan helikopter, Ahad 5 Mei 2024. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

Pakai Helikopter, Dilakukan Pagi Lantaran Siang Sudah Berkabut

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA -- Pemerintah Provinsi Sulsel telah menyalurkan bantuan ke Kecamatan Latimojong, sebagai daerah yang terisolir akibat banjir dan longsor menerjang Kabupaten Luwu. Bantuan dikirim menggunakan helikopter.

Dari pantuan Palopo Pos, Ahad 5 Mei 2024, kemarin, bantuan dikirim sebanyak 3 ton menggunakan helikopter Super Puma Karakal dan Helikopter Polda Sulsel.
Selain menggunakan helikopter, bantuan untuk 3.000 warga Latimojong yang terdampak banjir dan longsor juga didistribusikan menggunakan kendaraan 4 roda penggerak yakni dari IOF Kab. Luwu melalui jalur Kota Palopo, Latuppa tembus Bastem.

Pendistribusian dilepas langsung Pj Gubernur Sulsel dan Kapolda Sulsel di Tribun Lapangan Andi Djemma.
Dimana sehari sebelumnya, Sabtu 3 Mei, bantuan via udara akan didistribusikan tetapi sayangnya, upaya ini gagal karena terkendala cuaca buruk.

Untuk diketahui, terdapat 3.000 warga di 12 desa yang ada di kecamatan tersebut. Akibat banjir dan tanah longsor, tiga jembatan yang menjadi akses ke daerah tersebut terputus.

"Helikopter tidak bisa tembus karena cuaca buruk. Kami sudah coba hingga tiga kali tapi gagal," ungkap Pj Gubernur Bahtiar, Ahad, 5 Mei 2024.
Pemerintah Provinsi Sulsel, kata Bahtiar, dibantu Polda Sulsel dan jajaran TNI, berupaya melakukan percepatan untuk perbaikan jembatan. Namun, memerlukan alat-alat berat ukuran kecil, mobilisasi bahan bakar alat berat, dan mobilisasi pekerja jalan jembatan.
"Untuk ini, butuh waktu seminggu. Sehingga hasil evaluasi, jika menunggu jembatan bisa dilalui, maka warga disana terisolasi hingga satu Minggu ke depan," ungkapnya.

Bahtiar mengungkapkan, dibutuhkan bantuan berupa beras dan ikan kaleng untuk 3.000 warga di 12 desa Kecamatan Latimojong. Tim yang membawa bantuan beras dan lainnya berupaya menembus menggunakan sepeda motor, dan bantuan disalurkan memakai tapi penyeberangan logistik yang dibentangkan di atas sungai. Sementara itu, upaya pendistribusian via udara berburu dengan waktu. Lantaran cuaca di daerah Latimojong sangat tidak menentu.

"Kita terkendala kabut. Jarak pandang dengan lokasi titik penurunan sembako tidak terlihat. Takutnya pas terbang di balik kabut langsung gunung, kan bahaya sekali," kata salah satu pilot helikopter Super Puma.
Untuk itu, pihaknya mengupayakan jadwal pendistribusian via udara dilakukan pagi hari sampai siang.

Pj Gubernur Sulsel menyampaikan bahwa, masyarakat Latimojong dan wilayah lainnya di Kabupaten Luwu untuk tetap tenang, karena Pemprov Sulsel dan Polda Sulsel akan terus mengupayakan penyaluran bantuan kepada para masyarakat yang terdampak, agar dapat terlaksana dengan baik dan berupaya memastikan bahwa kebutuhan dasar para korban bencana alam, termasuk makanan, pakaian, dan obat-obatan, dapat terpenuhi dengan baik.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian juga menambahkan bahwa, langkah langkah penanganan akan terus diupayakan, untuk penanganan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah diantaranya Luwu, Sidrap, dan Wajo, dan akan terus melakukan koordinasi kepada seluruh jajaran terkait untuk mempercepat evakuasi korban ataupun mobilisasi penyaluran bantuan kemanusian ke daerah terdampak bencana.

Kapolres Luwu AKBP Arisandi, di tempat yang sama mengatakan bahwa, sesuai arahan dari Bapak Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel, lapangan Andi Djemma akan dijadikan sebagai Pos Induk tanggap bencana untuk Kabupaten Luwu selama sebulan untuk memudahkan masyarakat mengetahui informasi seputar update penanganan bencana, kegiatan dapur umum, penyaluran bantuan dan penerimaan bantuan jika ada yang ingin menyumbangkan bantuan kemanusiaannya.(fan/idr)

Data Fakta Banjir dan Longsor Luwu

  • Meninggal Dunia : 12 Orang
  • Terdampak : 1.385 KK
  • Rusak berat : 103 bangunan
  • Hanyut : 42 rumah
  • Lahan pertanian tergenang

Kerugian Materil Ditaksir Rp4,9 M

Data Warga Meninggal

Kecamatan Latimojong: Rumpak (97 tahun/L), Jatimah (55 tahun/P), Rima (84 tahun/P), Muh Misdar (29 tahun/L), Mawi (57 tahun/P), Sukma (9 tahun/P), Kapila (84 tahun/P), dan Sampe (55 tahun/P)

Kecamatan Suli Barat: Sunarti (42 tahun/P) dan Nadira (45 tahun/P). Dua lagi masih dalam pencarian (Mifta Nurjanna (4 tahun/P) dan Uviyana (7 tahun/P)

  • Bagikan

Exit mobile version