BNPB Bantu Dua Helikopter dan Satu Pesawat Karavan untuk Salurkan Logistik dan Evakuasi Korban Bencana di Sulsel

  • Bagikan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto
pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 6 Mei 2024. --hms pemprov--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan tiga unit alat transportasi udara untuk membantu menyalurkan bantuan ke daerah terisolir yang terdampak bencana di Sulsel, termasuk di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, bencana banjir dan longsor di beberapa daerah di Sulsel menyebabkan kerusakan infrastruktur. Termasuk adanya jalur darat yang putus, sehingga digunakan jalur udara.

"Untuk tanggap darurat, BNPB bekerjasama TNI-Polri, Pemerintah Provinsi untuk memastikan distribusi logistik betul-betul  tersalur masyarakat terdampak,” kata Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2024, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin, 6 Mei 2024.

"Kita gunakan jalur udara, ada helikopter dari TNI AU yang sudah dikerahkan, ada  dari Polda. BNPB per hari ini menambah dua helikopter, dan satu pesawat karavan. Semuanya difokuskan membawa logistik untuk melayani masyarakat yang terdampak dan sarana angkut itu digunakan untuk evakuasi," jelasnya.

Sementara itu, Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, mengatakan, Sulsel sangat terbantu dengan adanya dukungan bantuan dari BNPB.

"Insya Allah apa yang menjadi kebutuhan kita terutama untuk pengangkutan logistik ke beberapa daerah yang masih terisolir, melalui heli, dibantu (BNPB). Ini tentu akan sangat membantu kita dalam proses penyaluran logistik, termasuk evakuasi kepada para korban," katanya.

Diketahui, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menetapkan status tanggap darurat bencana setelah terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir di beberapa kabupaten. Hingga kini, dilaporkan ada 13 orang yang meninggal dunia. (*/rls/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version