PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Di era digital saat ini, komunikasi melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.
Fitur centang biru, yang menandakan pesan telah dibaca, seringkali menjadi topik perbincangan.
Namun, ada individu yang memilih untuk mematikan fitur ini, sebuah pilihan yang dapat mengungkapkan banyak tentang kepribadian seseorang.
Psikologi modern telah mengidentifikasi berbagai ciri-ciri yang mungkin dimiliki oleh mereka yang memilih untuk menyembunyikan status baca pesan mereka.
Dari kebutuhan akan privasi hingga keinginan untuk mengontrol ritme komunikasi, alasan di balik keputusan ini sering kali mencerminkan aspek-aspek tertentu dari psikologi dan perilaku interpersonal.
Untuk itu simak dan pahami sepuluh ciri-ciri dari psikologis terkait orang yang mematikan centang biru di WhatsApp.
Dilansir dari Digital Daze, Sabtu (11/5), ciri-ciri tersebut diharapkan dapat membantu Anda memahami apakah alasan-alasan tersebut juga berlaku bagi Anda.
- Menghargai Privasi
Orang yang mematikan centang biru mungkin sangat menghargai privasi mereka. Mereka tidak ingin orang lain mengetahui kapan mereka online atau kapan mereka telah membaca pesan. Hal ini bisa jadi karena mereka ingin memiliki kontrol atas informasi yang mereka bagikan dengan orang lain.
- Sibuk dan Produktif
Orang yang sibuk dan produktif mungkin mematikan centang biru untuk menghindari gangguan. Mereka tidak ingin terjebak dalam lingkaran ‘balas-membalas’ pesan, dan mereka lebih memilih untuk fokus pada pekerjaan atau tugas mereka.
- Ingin Menghindari Tekanan Sosial
Beberapa orang merasa tertekan untuk segera membalas pesan ketika mereka melihat centang biru. Mematikan centang biru dapat membantu mereka menghindari tekanan ini dan membalas pesan dengan santai.
- Menyukai Kebebasan
Orang yang mematikan centang biru mungkin menyukai kebebasan untuk merespon pesan kapanpun mereka mau. Mereka tidak ingin terikat dengan ekspektasi orang lain untuk segera membalas pesan.
- Misterius
Mematikan centang biru dapat menambah aura misteri bagi seseorang. Hal ini dapat membuat mereka lebih menarik bagi orang lain yang ingin mengetahui apa yang mereka lakukan.
- Tidak Peduli Apa Kata Orang Lain
Orang yang mematikan centang biru mungkin tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kebiasaan mereka. Mereka memilih untuk melakukan apa yang mereka rasa terbaik untuk diri mereka sendiri.
- Fokus pada Dunia Nyata
Orang yang mematikan centang biru mungkin lebih suka menghabiskan waktu di dunia nyata daripada di dunia maya. Mereka tidak ingin terobsesi dengan notifikasi dan pesan WhatsApp.
- Ingin Melindungi Kesehatan Mental
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain di media sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Mematikan centang biru dapat membantu orang untuk menghindari hal ini.
- Memiliki Kepribadian Introvert
Orang yang introvert mungkin lebih suka menghabiskan waktu sendirian dan tidak ingin selalu terhubung dengan orang lain. Mematikan centang biru dapat membantu mereka untuk menjaga ruang pribadi mereka.
- Korban Stalking Berlebihan atau Pelecehan Online
Dalam beberapa kasus, orang yang mematikan centang biru mungkin pernah menjadi korban stalking berlebihan yang dilakukan beberapa orang atau pelecehan online. Mematikan centang biru dapat membantu mereka untuk melindungi diri mereka dari hal ini.
Selain itu, Dr. Ramon Alvarez, seorang peneliti di bidang perilaku online, menghadirkan perspektif alternatif. “Mematikan centang biru dapat juga menunjukkan rasa kemandirian. Ini adalah cara bagi pengguna untuk menegaskan 'Saya hidup sesuai jadwal saya sendiri.”'
Menariknya, penelitian Alvarez menunjukkan hubungan antara kelompok ini dengan kepribadian introvert. Bukan individu yang suka menyendiri, tetapi mereka yang lebih memprioritaskan refleksi diri daripada keterlibatan konstan dalam dunia digital.
Penting untuk diingat bahwa ini hanya beberapa ciri-ciri umum orang yang mematikan centang biru di WhatsApp. Tidak semua orang yang mematikan centang biru memiliki semua ciri-ciri ini, dan ada banyak alasan lain mengapa seseorang mungkin memilih untuk mematikannya. (jp/pp)