Lutim dan Luwu 5 Besar Daerah Tujuan Investasi di Sulsel

  • Bagikan
Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPM-PTSP) Sulawesi Selatan, Idham Kadir

Lutim Rp304 M dan Luwu Rp209 M

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kemudahan Investasi di Sulsel menjadi salah salah satu program prioritas Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Sepanjang tahun ini, investasi di Sulsel sudah menyerap 3.664 tenaga kerja Indonesia termasuk tenaga kerja lokal pada masing-masing perusahaan tempat mereka menjalankan usahanya.

Hal itu disampaikan oleh Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPM-PTSP) Sulawesi Selatan, Idham Kadir saat dikonfirmasi Rakyat Sulsel, Rabu (15/5/2024).

Kata dia, jumlah tersebut merupakan jumlah serapan tenaga kerja selama triwulan pertama tahun anggaran 2024 ini.

Ia menuturkan, serapan tenaga kerja itu berasal dari dua jenis investasi yang ada di Sulsel yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Ia mengatakan, untuk tenaga kerja kerja indonesia termasuk lokal itu sebanyak 635 orang direkrut para investor Asing dan sebanyak 3.009 orang tenaga kerja yang direkrut oleh investor dalam negeri.

Ia juga menyampaikan, tak terpungkiri juga tenaga kerja asing juga direkrut untuk menunjang pengerjaan pada masing-masing investasi dan jenis usahanya.

Ia membeberkan untuk tenaga kerja asing yang diserap para investor asing dan dalam negeri yang berinvestasi di Sulsel itu sebanyak 62 orang, 13 orang yang dipekerjakan oleh Investor Asing dan 49 orang yang bekerja pada Investor dalam negeri.

Terpisah, Kabid pelaksanaan Pengendalian Penanaman Modal DPM-PTSP Sulsel, Try Mallombasi menyampaikan dari jumlah tenaga kerja yang terserap itu berasal dari 5.164 proyek yang berjalan di sulawesi selatan.
“Jadi proyek itu juga berbagai sektor seperti sektor pertambangan, perumahan,Kawasan industri dan Industri makanan,” kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, Realisasi investasi di Sulawesi Selatan pada triwulan pertama (TW I) tahun anggaran 2024 baru mencapai Rp2,5 triliun.
Berdasarkan sektor usaha itu terbagi menjadi lima jenis investasi yaitu pada bidang sektor pertambangan Rp468 miliar (18,68%), sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp439 Miliar (17,53%).

Pada sektor industri makanan Rp301 miliar (12,03%), sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp294 miliar (11,75 %), dan sektor jasa lainnya Rp268 miliar (10,72 %).

Total persentase investasi baru mencapai 17% dari target untuk tahun 2024 sebesar Rp14,55 triliun. Berdasarkan lokasi investasi, ia menyampaikan lima kabupaten dan kota yang masuk dalam lima besar investasi tertinggi selama periode TW I tahun anggaran 2024.

Peringkat pertama diduduki Kota Makassar dengan realisasi investasi sebesar Rp1.174 triliun (46,86 %), disusul Kabupaten Luwu Timur dengan realisasi investasi sebesar Rp304 miliar (12,15 %), kemudian Kabupaten Luwu Rp209 miliar (8,37 %), lalu Kabupaten Gowa dengan realisasi investasi sebesar Rp170 miliar (6,78 %) dan Kabupaten Maros dengan realisasi investasi sebesar Rp137 miliar (5,49 %). (idr)

  • Bagikan