Kemendagri.Mendagri Tito Karnavian lantik Pj Gubernur Sulbar Drs H Bahtiar Baharuddin dan Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrullah. Tangkapan layar youtube
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Penjabat Gubernur Sulsel Prof
Zudan Arif Fakrulloh dan Penjabat Gubernur Sulbar, Dr Bahtiar Baharuddin baru saja dilantik. Tepatnya, di Kementerian Dalam Negeri RI, Jumat, 17 Mei 2024.
Pelantikan itu, banyak menimbulkan tanda tanya. Kenapa? Karena di waktu yang makin mendekati pemilihan kepala daerah serentak 27 November 2024, harusnya tidak dilakukan pertukaran kepemimpinan daerah. Sebab, tentu para penjabat gubernur itu sudah mengetahui kondisi daerahnya.
Seperti diketahui Bahtiar Baharuddin sebelumnya menjabat Pj Gubernur Sulsel sementara Prof Zudan Pj Gubernur Sulbar. Namun, keduanya ditukar posisinya.
Terkait dengan kondisi itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang melantik keduanya menjelaskan alasannya.
Kata dia, para Pj yang juga merupakan pejabat di Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) tersebut diberikan kesempatan untuk memimpin sebanyak-banyaknya daerah.
"Yah, tadi sudah saya sampaikan. Dari Kemendagri prinsipnya kita ingin agar mereka makin banyak-banyak mereka bertugas di daerah, mereka akan makin memahami. Kalau pak Zudan setahun.
"Pak Bahtiar juga ya cukup lama juga ya," kata Tito saat ditemui awak media usai pelantikan, di Kementerian Dalam Negeri RI, Jumat, 17 Mei 2024.
Tito menyebut kalau dengan adanya pertukaran tempat sebagai Pj Gubernur ini, maka keduanya diharapkan memiliki pengalaman baru.
Tak hanya itu, mantan Kapolri tersebut juga meyakini kalau dengan semakin banyaknya pengalaman yang didapat, maka keduanya akan memahami permasalahan di berbagai daerah.
"Mereka tukar tempat otomatis punya tempat baru, pengalaman baru. Pak Zudan di Sulsel isinya seperti apa, problemanya apa ,' bebernya.
"Dengan terlibat lebih tahu. Pak Bahtiar cukup paham mengenai Sulsel. Geser ke Sulbar dia akan lebih paham lagi problem-problem di Sulbar," ungkapnya.
Khusus untuk Bahtiar yang menjadi Pj Gubernur Sulbar, kata dia akan menempati persoalan strategis.
Kenapa? Yah, salah satunya yakni, memiliki kedekatan dengan provinsi yang akan menjadi Ibu Kota Negara baru.
"Apalagi Sulbar salah satunya itu soal IKN. Tinggal Nyebrang dikit kan IKN itu. Kita perlu memperkuat untuk di Sulbar," tukas dia.
Bahtiar sendiri menyatakan kalau provinsi tempat dirinya menjabat saat ini, yakni Sulawesi Barat, merupakan provinsi ketiga dirinya sebagai Penjabat Gubernur.
Sebelumnya, Bahtiar pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau dan Sulawesi Selatan.
Dengan begitu, Bahtiar mengklaim kalau dirinya memahami betul kondisi dan permasalahan di Sulawesi.
"Sulawesi Barat ini dulu satu dengan wilayah dengan Sulawesi Selatan. Saya paham wilayah ini karena ini juga kampung saya juga sebenarnya, Sulawesi Selatan," sebutnya. (*/net/pp)