PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, IRAK-- Tiongkok menyampaikan rasa keprihatinan atas jatuhnya helikopter Iran yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Tiongkok bersedia memberikan bantuan.
Laporan CNN mengatakan sangat prihatin atas “pendaratan keras” helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Pernyataan itu sempat menambahkan Tiongkok berharap Raisi dan penumpang lainnya dalam keadaan selamat dan sehat.
“Kami memantau situasi dengan cermat dan akan memberikan semua dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk upaya penyelamatan Iran,” kata kementerian tersebut.
Perwakilan dari Irak, Pakistan, India, Armenia, Arab Saudi, Turki dan Uni Eropa juga menawarkan bantuan untuk operasi penyelamatan.
Turki dan Rusia mengatakan mereka mengirim pesawat untuk membantu operasi pencarian.
Presiden Iran Terkonfirmasi Tewas
“Tidak ada korban selamat” yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, lapor kantor berita negara Iran IRINN dan kantor berita semi-resmi Mehr News.
Raisi, mantan kepala peradilan garis keras, adalah presiden kedelapan Iran. Mantan jaksa dan hakim tersebut terpilih pada tahun 2021 setelah pemilihan presiden yang secara historis tidak kompetitif.
Dia mengawasi periode penindasan yang intensif terhadap perbedaan pendapat, menurut pemantau hak asasi manusia.
Urutan suksesi berikutnya adalah Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber, jika disetujui oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Pemimpin Tertinggi Iran berperan sebagai penengah terakhir dalam urusan dalam dan luar negeri di Republik Islam, sehingga membuat kekuasaan presiden negara tersebut menjadi kerdil.
Berbeda dengan pendahulunya, mantan Presiden Hassan Rouhani yang moderat, Raisi telah membina aliansi yang erat dengan Khamenei. Banyak warga Iran yang percaya bahwa Raisi dipersiapkan untuk suatu hari nanti menggantikan Khamenei yang berusia 85 tahun dan sedang sakit-sakitan. (dis/pp)