dr Bambang Budiono (insert) dan saat mengikuti EURO-PCR di Paris, April 2024 suatu ajang pertemuan ilmiah terbesar di Dunia yang dihadiri oleh sekitar 12 ribu peserta dari berbagai belahan Dunia.
BAGI seorang dokter di bidang kardiologi intervensi, mengikuti ajang pertemuan ilmiah tahunan berskala internasional memiliki banyak manfaat.
Pada forum seperti itu, selain melibatkan diri sebagai pembicara juga berkesempatan untuk bertemu para tokoh kaliber dunia, membuat ‘networking’, sambil menimba berbagai ilmu dari para pakar.
Dr. Bambang Budiono adalah dokter yang telah 23 tahun berkecimpung di bidang kardiologi intervensi, dan fokus di bidang yang menekuni berbagai prosedur/tindakan angioplasti koroner.
Tindakan ini adalah tindakan membebaskan sumbatan pembuluh koroner tanpa operasi dengan menggunakan berbagai macam modalitas seperti stent, balon bersalut obat, pencitraan intra koroner, dll.
Selama kariernya telah puluhan ribu kasus dikerjakan. Tentu saja banyak juga kasus istimewa dan tergolong menantang yang bisa dibagi kepada para pakar kardiologi lain.
Setelah mengikuti pertemuan sebagai ‘Faculty’ kardiologi intervensi Asia Pasifik di Seoul pada akhir April 2024, 2 minggu kemudian ini dr. Bambang mengikuti EURO-PCR di Paris, suatu ajang pertemuan ilmiah terbesar di Dunia yang dihadiri oleh sekitar 12 ribu peserta dari berbagai belahan Dunia.
Pada kesempatan itu dr Bambang membawakan satu kasus menarik bersama para pakar dari negara lain yang lolos seleksi ketat oleh tim ‘reviewer’.
Presentasi yang dilakukan oleh dr. Bambang mengenai ‘When Balloon and Rotaburr are Uncrossable’ dihadiri oleh ratusan peserta hingga ruangan penuh sesak.
Pada kesempatan itu lah digunakan sebagai ajang berdiskusi, saling memberi masukan satu sama lain.
Setiap pakar bisa memiliki pendekatan berbeda dalam menyelesaikan berbagai kasus sulit, sehingga forum seperti itu bisa digunakan untuk saling memperkaya diri bagaimana memilih strategi yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan kasus yang tergolong sulit.
Di ajang EuroPCR 2024 ini, Dr. Alvin Brilian Budiono juga berhasil lolos seleksi untuk mempresesntasikan kasus menarik, dengan judul STEMI WITH STUBBORN HEAVY THROMBUS BURDEN.
Paparan di forum internasional seperti ini tentu penting untuk menimba ilmu sebagai sarana memperkaya wasasan serta mematangkan diri sebagai dokter yang akan berkecimpung di dunia Kardiologi Intervensi.
Tentu saja, diharapkan dengan melalui paparan di ajang pertemuan ilmiah kelas Dunia seperti ini bisa menjadi bekal untuk meningkatkan layanan kardiologi intervensi di tanah air, baik melalui perhimpunan kardiologi di Indonesia maupun secara lebih kecil di skop layanan di Rumah Sakit. Semoga demikian. (*/uce)