Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Sampaikan Pesan Penting dari Presiden Jokowi

  • Bagikan

Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrullah didampingi Penjabat Ketua TP PKK Sulsel, Ninuk Triyanti saat silaturahmi yang diadakan di Pelataran Inninawa, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin, 20 Mei 2024. --hms pemprov--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Dalam silaturahmi yang diadakan di Pelataran Inninawa, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin, 20 Mei 2024, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrullah didampingi Penjabat Ketua TP PKK Sulsel, Ninuk Triyanti, menyampaikan pesan penting dari Presiden RI Joko Widodo.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mohon doa dan dukungan dari Ibu dan Bapak semuanya agar saya dapat menjalankan amanah yang diberikan oleh Bapak Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, beserta Bapak Menteri Dalam Negeri, Bapak Profesor Tito Karnavian," ujar Prof Zudan.

Hadir dalam acara tersebut Forkopimda Sulsel, para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, para bupati dan wali kota, pejabat tinggi pratama Pemprov Sulsel, para pimpinan instansi vertikal Wilayah Sulsel, serta pimpinan BUMN/BUMD.

"Saya bersama istri hadir di tempat ini tentu karena kehendak Allah Subhana Wa Ta'ala," kata Prof Zudan.

Dia juga menyampaikan harapannya untuk dapat melayani 9,4 juta penduduk Sulsel dan bahwa masa jabatannya akan menjadi ladang ibadah yang membawa keberkahan bagi semua.

"Merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di luar Pulau Jawa, hanya Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk lebih besar dari Sulsel," tambahnya.

Prof Zudan menekankan tugas-tugas penting yang diberikan oleh Presiden RI kepada kepala daerah. Termasuk mengendalikan inflasi, menurunkan kemiskinan ekstrem, menurunkan stunting, mempercepat proses perizinan investasi, memaksimalkan belanja APBD untuk PDN, memaksimalkan potensi daerah kabupaten dan kota, menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang Pemilu 2024, serta menjamin kebebasan beragama.

Prof Zudan yang telah tiga kali dipercaya sebagai Penjabat Gubernur di berbagai provinsi, termasuk Gorontalo dan Sulawesi Barat, menegaskan bahwa program Presiden Jokowi telah konsisten dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di negara ini.

"Program Bapak Jokowi itu konsisten, sejak saya di Gorontalo konsisten untuk menurunkan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem," paparnya.

Dalam hal penanganan stunting, Prof Zudan menyampaikan tekad Presiden untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun ini. Dia meminta dukungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, BKKBN, dan tokoh masyarakat untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya nutrisi, terutama bagi anak-anak hingga usia dua tahun agar masih dapat mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI).

Prof Zudan juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi generasi muda. "Ini adalah yang harus kita tangani bersama, yakni inflasi, kemiskinan, stunting, dan pencegahan pernikahan anak," katanya.

Selain itu, ia juga memuji penanganan inflasi di Sulawesi Selatan, yang pada Mei 2024 mencatat inflasi year-on-year sebesar 2,6 persen, salah satu yang terendah di Indonesia atau terendah nomor 7 seluruh Indonesia.

"Ini yang dilakukan Mas Bahtiar, Pak Sekda dan teman-teman PPID, bersama BI, BPS dan ini bagus sekali," ucapnya.

Prof Zudan menantang para pemangku kepentingan untuk menurunkan tingkat inflasi lebih lanjut menjadi 2,1 persen, yang akan berdampak positif pada sentimen pasar dan harga konsumen. Namun, yang penting nilai tukar petani tetap di atas 100 agar tidak rugi.

Dengan semangat kolaborasi, Prof. Zudan mengajak semua pihak untuk membawa Sulsel ke tingkat yang lebih tinggi. "Mari kita bersama-sama membawa masyarakat Sulsel untuk lebih berbahagia dan sejahtera," tutupnya.

Sementara itu, Penjabat Sekprov Sulsel, Muhammad Arsjad, menyampaikan kesannya sejak pertama menghadiri pelantikan Pj Gubernur Prof Zudan. Setelah pelantikan, OPD yang masih ada di Jakarta langsung melaksanakan pertemuan bersama Prof Zudan.

"Saya pikir di pertemuan itu untuk kenal-kenalan. Ternyata beliau meminta kami menjelaskan kondisi Sulawesi Selatan. Beliau langsung melakukan mapping, pemetaan kondisi Sulawesi Selatan seperti apa dan sampai dengan tadi itu sudah rapat koordinasi ketiga, itu katanya belum apa-apa itu. Jadi langsung tancap gas," pungkasnya.(*/rls/pp)

  • Bagikan