- Tingkatkan Produksi Pertanian dan Tahan Hama
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Anggota DPR RI Terpilih Dapil Sulawesi Selatan 3 dari Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, kembali melakukan terobosan dalam menanggulangi ketersediaan dan kelangkaan peredaran pupuk di masyarakat dengan menghadirkan Teknologi Tepat Guna (sederhana) dalam pengelolaan salah satu produk pupuk cair PROBIOTIK.
Kepada Palopo Pos, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang yang dikenal dengan sapaan JFK menjelaskan, produk ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian dan peternakan, serta mencegah hama pada tanaman dan efektif menyuburkan tanaman.
"Pupuk cair organik ini dibuat dari berbagai jenis bahan organik yang berbeda sifat dan karakteristiknya.
Sumber bahan organik ini antara lain, minyak ikan, lemon, wortel, daun kelor, tomat, nanas, mengkudu dan sebagai," ungkap purnawirawan Jenderal Polisi Bintang 2 ini, Rabu 22 Mei 2024.
Dengan ketersediaan pupuk yang cukup, merupakan salah satu syarat untuk peningkatan kualitas produksi tanaman pertanian masyarakat.
Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat memiliki dampak terhadap pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan akibat residu kimia yang tertinggal pada tanaman serta menurunnya tingkat kesuburan tanah selain itu ketersediaan pupuk kimia sangat terbatas dan harga cukup tinggi.
Gerak cepat (Gercep) JFK menyediakan alternatif penggunaan pupuk PROBIOTIK guna meningkatkan kualitas dan produksi tanaman, hewan ternak, menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak terkait, tutur JFK.
Sebagai informasi, JFK merupakan sosok berlatar belakang Hukum tetapi juga peduli dengan masalah pertanian. Karena menurut JFK bahwa pangan adalah merupakan landasan kebutuhan dasar bagi manusia sementara kita tahu bahwa Luwu Raya sangat potensi dengan areal persawahanya.
"Kenapa kita tidak manfaatkan dengan baik, pupuk sangat penting tapi juga bibit tidak kalah pentingnya bagi hasil akhir kerena bibit yang baik dengan ketersediaan pupuk yang cukup maka hasil panen ya pasti akan memuaskan. Saat ini saya melihat bahwa rata-rata hasil panen hanya berkisar antara 3 sampai 4 ton per hektare, padahal kalau kita kelola dengan baik niscaya hasilnya akan bisa mencapai 7 sampai 8 ton per hektare," pungkas JFK. (rls/idr)