Xabi Alonso (tengah) bersama pemain Bayer Leverkusen/UEFA.com
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, DUBLIN-- Klub asal Italia, Atalanta tampil luar biasa. Mereka berhasil menghantam Bayer Leverkusen di final Liga Europa hari ini.
Menariknya, karena bukan hanya gagal juara, hasil ini juga mengakhiri rekor tak terkalahkan Leverkusen.
Sebelumnya, juara Bundesliga itu melewatkan 51 pertandingan di semua kompetisi tanpa satu pun kekalahan. Dan Xabi Alonso, pelatih Leverkusen mengakui mereka memang pantas kalah di Dublin Arena.
"Mereka adalah tim yang lebih baik. Ini adalah konsekuensi dari hal hebat yang telah dilakukan Gasperini. Atalanta sangat berani. Mereka tidak keberatan berada dalam situasi satu lawan satu,” kata Alonso di situs UEFA.
“Saat kami memiliki sedikit peluang untuk berlari, mereka bertahan dengan sangat baik. Mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun. Mereka adalah tim yang spesial. Biasanya kami mendapatkan posisi yang lebih baik dengan permainan kami, tetapi hari ini kami tidak bisa melakukannya," lanjutnya.
Robert Andrich, gelandang Leverkusen, berbicara kepada RTL tentang kekalahan pertama mereka musim ini. Menurutnya, ini mengecewakan sebab terjadi di final.
"Saya lebih suka jika ini merupakan pertandingan yang tidak penting. Ini sangat sulit untuk dihadapi tetapi kami harus jujur pada diri kami sendiri. Itu pantas kami dapatkan hari ini, jadi kami harus keluar dengan kepala tegak dan memberi selamat kepada Atalanta. Mereka jelas lebih pantas mendapatkannya daripada kami hari ini," tegasnya.
Gebuk Bayer Leverkusen
Atalanta juara Liga Europa 2023/2024 usai mengalahkan Bayer Leverkusen. La Dea jadi anggota terbaru dalam daftar jawara kompetisi tersebut.
Pada laga final di Aviva Stadium, Kamis (23/5/2024) dini hari WIB, Atalanta tampil sempurna untuk menang tiga gol tanpa balas lewat hat-trick Ademola Lookman.
Kemenangan ini juga membuat Atalanta jadi tim pertama yang mengalahkan Leverkusen selama hampir setahun, setelah terakhir Bochum dengan skor 3-0 Mei 2023. Leverkusen kehilangan catatan sempurnanya di laga ke-52.
Leverkusen juga gagal menambah gelar di Liga Europa/Piala UEFA, setelah terakhir di tahun 1988. Sementara Atalanta jadi tim ke-30 yang memenangi Liga Europa.
Sejak pertama kali turnamen yang dulunya bernama Piala UEFA itu dihelat pada 1971, tim Italia sudah 10 kali memenanginya, cuma kalah dari LaLiga yang meraih 14 trofi.
Inter Milan dan Juventus, masih jadi tim Italia dengan gelar terbanyak, yakni disusul Parma (dua kali), Napoli, dan Atalanta. Sevilla masih memegang rekor trofi di ajang, yakni tujuh kali, dengan enam di antaranya diraih dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Daftar juara Liga Europa
7x
Sevilla
3x
Inter Milan
Liverpool
Juventus
Atletico Madrid
2x
Borussia Moenchengladbach
Tottenham Hotspur
Feyenoord
Eintracht Frankfurt
IFK Goteborg
Real Madrid
Parma
Porto
Chelsea
1x
Anderlecht
Bayer Leverkusen
Manchester United
Ajax Amsterdam
PSV Eindhoven
Ipswich Town
Napoli
Bayern Munich
Schalke 04
Galatasaray
Valencia
CSKA Moskow
Zenit
Shakhtar Donetsk
Villarreal
Atalanta (fajar/pp)