SUASANA saat Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, melakukan silaturahmi secara virtual dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se Sulsel bersama pengurusnya, di Kantor Badan Penghubung Daerah Provinsi Sulsel di Jakarta, Senin 27 Mei 2024. --hms pemprov--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pj Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, melakukan silaturahmi secara virtual dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota se Sulsel bersama pengurusnya, di Kantor Badan Penghubung Daerah Provinsi Sulsel di Jakarta, Senin 27 Mei 2024.
Pertemuan virtual ini dilakukan usai Ninuk dilantik sebagai Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan oleh Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian, di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin, 27 Mei 2024. Ia juga dikukuhkan sebagai Penjabat Ketua Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Selatan.
Ninuk Zudan yang didampingi Pengurus TP PKK Provinsi Sulsel ini mengharapkan sinergi dan kolaborasi antara PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk terus ditingkatkan.
“Kuncinya harus berkomunikasi, berkoordinasi, serta sinergi dan kolaborasi dengan dukungan Kabupaten/Kota untuk melakukan program kerja yang telah disusun. Selain mengacu dari hasil Rakernas PKK, juga mengacu pada situasi dan kondisi di Provinsi dan Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Ia pun mendorong Kabupaten/Kota untuk mengusulkan program kerja yang bisa menjadi pilot project pada masing-masing Pokja, dengan memperhatikan outcome atau dampak atas perencanaan yang dilakukan.
Pj Ketua Pembina Posyandu Sulsel ini pun mendorong Kabupaten/Kota untuk bersinergi dalam menurunkan dan mengentaskan stunting, sesuai target nasional 14 persen. “Luar biasa potensi yang kita miliki, SDM yang luar biasa. Dengan bekerjasama kita yakin bisa menurunkan stunting,” pungkasnya.
Pemprov Sulsel melalui Dinas PMD mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk intervensi penurunan stunting di 60 titik lokus di 24 Kabupaten/Kota melalui program Rumah Gizi. Tentunya program ini melibatkan TP PKK Sulsel yang menjadi mitra pemerintah.
“Kita ingin program Rumah Gizi ini dikawal betul. Selama tiga bulan diberikan makanan tambahan dan harus dikawal sampai masuk ke mulut anak, yang dilakukan 4 kali dalam seminggu. Sasarannya, anak stunting dan anak berpotensi stunting, yang berusia sebelum 2 tahun. Ini juga dilakukan kepada Ibu hamil yang KEK
Di kesempatan ini pula, Ninuk Zudan yang juga Pj Ketua Dekranasda Sulsel meminta pelibatan Kabupaten/Kota untuk mengirimkan desainer lokal dalam kegiatan Sulsel Menari, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel. (*/rls/pp)