PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ini perhatian kepada calon jemaah haji. Yah, ini penting diketahui oleh jemaah, wukuf di Arafah wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang sedang berhaji.
Buya Yahya juga menegaskan wukuf di Arafah sangat penting dilakukan jemaah agar mendapat amalan ampunan dari Allah SWT.
Selain visa non haji, wukuf juga menjadi salah satu hal yang dapat membatalkan jemaah yang berhaji di kota suci Makkah.
Hal tersebut juga tertuag dalam hadist Tirmidzi yang diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Ya'mur.
الحجُّ عرفةُ , فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ
Artinya: "Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf." (HR Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah).
Dengan begitu, wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang menentukan apakah jemaah sah atau tidak dalam berhaji.
Pengertian Wukuf
Wukuf adalah salah satu rukun berhaji yang penting dan harus dilaksanakan jemaah haji di Arafah. Jika rukun tersebut tidak dilaksanakan, maka artinya ia tidak mengerjakan ibadah haji.
Wukuf sendiri juga sering disebut sebagai puncak pelkasanaan ibadah haji, dengan berdiam diri atau berhenti di Arafah dalam keadaan ihram pada 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Idul Adha.
Meski berarti berhenti atau berdiam diri, jemaah haji juga disunnahkan memperbanyak dia dan dzikir selama wukuf.
Selain memperbanyak doa dan zikir, jamaah juga dianjurkan pula membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya.
Imam An-Nawawi menjelsakan apabila jamaah yang berada di Arafah pada waktu wukuf meski hanya sejenak maka dianggap sah wukufnya dan dianggap telah melaksanakan ibadah haji.
Sementara itu, apabila jemaah haji yang tidak berada di Arafah pada waktu wukuf yang telah ditentukan maka luput ibadah hajinya.
Buya Yahya Tegaskan Berhaji Tanpa Wukuf di Arafah Tidak Sah
Melansir dalam akun YouTube Buya Yahya berjudul Fiqih Haji dan Umroh yang dirilis tahun lalu dijalaskan hukum berhaji jika tidak melaksanakan wukuf di Arafah.
Menurut Buya Yahya, amalan terpenting dalam berhaji adalah Arafah atau berada di Arafah dalam rentang waktu wukuf.
"Amalan terpenting dalam berhaji adalah Arafah, yang tidak wukuf di Arafah, tidak ada haji." tegas Buya Yahya dikutip Rabu, 29 Mei 2024.
Selain itu, Buya Yahya juga mengatakan bahwa mereka yang tidak melaksanakan wukuf dalam berhaji, maka amalannya tidak dapat diganti.
"Wukuf di Arafah tidak bisa diganti waktunya dan tidak bisa diganti amalannya." ucapnya.
Begitupun dengan waktu, mereka yang tertinggal wukuf di Arafah tidak dapat mengganti waktu, sehingga mereka harus mengulang ibadah haji di tahun berikutnya.
"Waktunya (wukuf) sangat terbatas, tertentu dan tidak bisa diganti" jelasnya.
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa mereka yang berhaji dan melaksanakan wukuf, Allah SWT akan memberi ampunan bagi ahli Arafah.
"Bersama wukuf di Arafah yaitu adanya hari Arafah, hari mulia, hari Allah memberi ampunan kepada ahli Arafah" jelasnya. (dis/pp)