Suasana saat Bakal Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), meluangkan waktu untuk ngopi dan ngobrol santai dengan milenial Kabupaten Luwu Utara (Lutra) di Top Ten Cafe, Jalan Muhammad Hatta, Kecamatan Masamba, pada Sabtu (1/6/2024) malam. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Bakal Calon Gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), meluangkan waktu untuk ngopi dan ngobrol santai dengan milenial Kabupaten Luwu Utara (Lutra) di Top Ten Cafe, Jalan Muhammad Hatta, Kecamatan Masamba, pada Sabtu (1/6/2024) malam.
Dalam pertemuan itu, generasi muda Bumi Lamaranginang menyampaikan rencana deklarasi Aco Milenial Community Lutra. Beberapa di antaranya juga curhat ke IAS mengenai kekhawatiran angka pengangguran untuk gen Z yang tinggi dan infrastruktur untuk Luwu Raya.
Salah seorang mahasiswa Universitas Andi Djemma, Adi Wijaya, menyampaikan dua permasalahan itu merupakan pekerjaan rumah yang harus mampu diselesaikan bagi gubernur mendatang. Olehnya itu, dirinya berharap IAS sudah memikirkan solusi terkait dua hal yang menjadi kekhawatiran generasinya.
"Yang pertama, wacana 10 juta gen Z Indonesia menganggur dan kedua masalah infrastruktur Luwu. Mewakili milenial, saya berharap Pak IAS menaruh atensi pada permasalahan ini untuk dituntaskan bila kelak diberi amanah menjadi gubernur," katanya.
Sementara itu, Calon Ketua Aco Milenial Community Muh Hasan pada kesempatan itu mengapresiasi kesediaan IAS untuk berdialog dengan generasinya. Ia menjelaskan dukungan milenial untuk mendukung mantan Wali Kota Makassar itu tidak lepas karena keterbukaan IAS dan kemampuan merangkul semua golongan.
Di matanya, IAS merupakan sosok gubernur yang paling layak dan bisa diterima kalangan milenial. Alasannya, sosok IAS sangat terbuka dan enak diajak berdialog. Tidak seperti pejabat atau tokoh berpengaruh kebanyakan, IAS mudah ditemui tanpa harus mengikuti prosedural yang ribet.
"Generasi kali ini (gen Z dan milenial), kalau bisa berkomunikasi langsung ya sudah senang, karena aspirasi kami bisa didengar langsung. Pak IAS ini orangnya terbuka dan enak diajak berdialog. Juga mudah ditemui, tidak ribet dan neko-neko pakai prosedur yang memakan waktu," ungkapnya.
Sementara itu, IAS menyampaikan soal upaya menekan angka pengangguran sudah dilakukannya saat menjabat Wali Kota Makassar selama dua periode. Begitu pula dengan pembangunan infrastruktur berhasil digenjotnya, yang membuat dirinya dijuluki Bapak Pembangunan Makassar.
IAS mengakui masalah meningkatnya angka pengangguran, khususnya di kalangan gen Z menjadi momok. Terlebih di tengah bonus demografi Indonesia. Olehnya itu, pemerintah sedari dini harus menyiapkan solusi agar bonus demografi itu menjadi kekuatan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut IAS, ada beberapa solusi yang bisa dijalankan untuk membuka lapangan kerja bagi gen Z. Di antaranya yakni mengintensifkan bursa parsa kerja, dimana pemerintah harus menjadi jembatan bagi masyarakat pencari kerja dan perusahaan.
Solusi lain, pemerintah perlu mendirikan atau bekerjasama dengan pusat latihan kerja dalam mengisi formasi atau kebutuhan dunia kerja. Pusat latihan kerja juga dapat meningkatkan SDM masyarakat pencari kerja, sehingga lebih kompetitif dan bisa diterima di perusahaan.
Hal lain yang bisa diupayakan menekan angka pengangguran, IAS menyebut pemerintah perlu mendorong investasi sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan begitu, lapangan pekerjaan akan terbuka lebar.
Solusi-solusi itu sudah pernah dan berhasil diterapkan IAS saat memimpin Makassar. Kala itu, laju pertumbuhan ekonomi Makassar jauh di atas angka nasional, bahkan mencapai dua digit. (*/pp)