Tambang Diduga Liar Picu Air Sungai Keruh, Ratusan Petani Rumput Laut Terancam Gagal Panen

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PAJALESANG-- Beberapa pekan terakhir, air Sungai Latuppa yang satu aliran Sungai Pajalesang sampai Amassangan, keruh. Terjadi kerusakan lingkungan akibat tambang galian C dan emas yang diduga ilegal alias liar.

Akibatnya, ratusan petani rumput laut di pesisir sekitar muara Sungai Amassangan terancam gagal panen. Mulai dari pesisir Jl. Cerede, Jl. Cakalang (sekarang Jl. Andi Tenriadjeng) sampai pesisir Pantai Labombo Kel. Salekoe.

Hal tersebut diungkapkan Ketua LSM Aspirasi, Nasrum Naba yang dihubungi Palopo Pos melalui telepon, Selasa, 11 Juni 2024 kemarin.

''Kami rencana demo besok (Rabu). Mendesak Dinas Lingkungan Hidup Kota Palopo untuk menghentikan aktivitas tambang diduga ilegal di Sungai Pajalesang,'' terang mantan Presiden BEM Unanda Palopo ini.

Lanjut Nasrum, aktivitas tambang galian C dan emas menggunakan mesin yang diduga ilegal, lokasinya berdekatan di Sungai Pajalesang. Menyebabkan air sungai menjadi kuning kecoklatan karena berlumpur. Yangmana, air sungai yang tercemar itu mengalir ke muara sungai sampai ke laut dangkal tempat para petani beraktivitas budidaya rumput laut cattonik di pesisir Kota Palopo. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version