Suasana saat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di AAS Building, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa, 18 Juni 2024. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Nahdlatul Ulama (NU).
Mentan AAS menjadi tuan rumah dan menerima tamu di ruang pertemuan lantai 2 yang satu kesatuan dengan ruang kerjanya.
Silaturahmi tokoh dan pengurus MUI ini berlangsung akrab dalam suasana kekeluargaan di AAS Building, Jl. Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa, 18 Juni 2024.
Hadir pada silaturahmi antara lain AG Prof Najmuddin H Abd Safa MA,
AG Dr Baharuddin HS, MA, H Saenong Tebba, LC., MA, Drs H. M. Yunus Hj, M.Si, Prof. Ambo Asse, Gagaring Pagalung, Dr Syamsu Alam Usman, M.Ag, Hisnuddin Baharuddin, S.Pd.i, M.Pd, Iqbal Suhaeb, Pj Bupati Luwu Muh Saleh, Fadlan Ahmad, Ahmad Musa Said, dan Suwardi Thahir.
Pada kesempatan ini Mentan yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Univesitas Hasanuddin (IKA UNHAS) menyampaikan perkembangan pertanian dan kegiatannya sebagai Menteri Pertanian.
Mentan AAS terus mengawal program Kementerian Pertanian (Kementan), terutama untuk peningkatan produksi padi dan jagung untuk mencapai swasembada.
Putra kelahiran Bone ini juga menayangkan slide perjalananan karier hingga mencapai hasil seperti sekarang.
"Saya pernah menjadi tenaga PPL di PTPN XIV dan mengendarai sepeda motor," ungkap Mentan.
Motor itu ia beli kembali sebagai kenangan dan diparkir di lobby AAS Building.
Andi Amran juga menayangkan slide masjid Hajjah Nurhadi berkapasitas 20.000 jemaah yang ia bangun di kawasan Panakukang.
"Strukturnya sudah mencapai 30-40 peŕsen," katanya.
Nantinya, jelas AAS masjid tersebut tak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tapi juga akan menjadi pusat pengembangan peradaban Islam di Kawasan Timur Indonesia.
Di samping itu, tujuan dibangunnya masjid berorientasi pada peningkatan kemakmuran jemaah, pusat perputaran ekonomi, wadah pembentukan karakter, pendidikan akhlak generasi penerus.
"Masjid ini menjadi tempat berkumpul dan menuntut ilmu dengan penguasaan bahasa Arab, Inggris dan China," kata Andi Amran.
Ditambahkan akan ada teknologi metaverse sehingga jemaah bisa merasakan "keberadaan" di Madinah, Mekkah dan tempat-tempat bersejarah Islam lainnya.
"Ini masjid untuk kita semua," kata Andi Amran.
Sebelum meninggalkan AAS Building, pengurus MUI dan NU melaksanakan salat dhuhur berjamaah dan santap siang bersama. (*/uce)