Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman , Rabu (19/6/2025) pagi meninjau program pompanisasi di Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, KLATEN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Rabu (19/6/2025) pagi meninjau program pompanisasi di Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Pada kunjungan kerjanya, Presiden Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB. Pada kesempatan itu, Kepala Negara didampingi oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Presiden Jokowi melihat secara langsung operasional pompa air dan proses panen padi oleh petani.
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya sudah memberikan bantuan pompa air sebanyak 65 unit untuk para petani. Diharapkan program pompanisasi semakin meningkatkan surplus produksi beras di Klaten hingga 1,19 persen per tahun.
Puluhan hektare lahan pertanian di desa yang berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo ini masuk kategori sawah tadah hujan. Hal ini lantaran tingkat elevasi saluran irigasi di sekitarnya berada di lebih rendah ketimbang hamparan sawah yang tersedia.
Kepada wartawan, Presiden mengatakan, pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah atau Kabupaten Karanganyar saja tetapi juga di daerah lain.
"Di semua provinsi yang kami perkirakan di Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," katanya.
Jokowi berharap program pompanisasi tersebut bisa meningkatkan produktivitas padi oleh para petani.
"Saya berikan contoh di Jawa Tengah, target kami untuk produksi 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi kami ingin ada tambahan 1,3 juta ton. Nggak banyak, dari 9,8 juta ton diberi tambahan 1,3 juta ton," katanya.
Terkait program tersebut, khusus di Jawa Tengah sudah didatangkan 4.300 pompa air. (*/uce)