PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOTING-- Anggota DPRD Palopo, Baharman Supri blak-blakan soal warisan hutang belanja Pemkot Palopo sebesar Rp257 miliar.
Hutang tersebut merupakan akumulasi dua periode kepemimpinan Wali Kota sebelumnya. Dan diperkirakan bertambah pada tahun 2024.
Apakah masyarakat Palopo mau kondisi ini 'berlanjut' atau mau perubahan yang 'lebih baik'?
Hal itu terungkap dalam Dialog Publik yang digelar BPW KKLR Sulsel bertema “Mau Dibawa ke Mana Palopo 2024” di Warkop Kampis, Sabtu, 22 Juni 2024 lalu.
“Terhitung hingga akhir 2023, hutang Pemkot mencapai 257 miliar lebih. Kemungkinan akan bertambah di tahun 2024 ini,” kata Baharman.
Hutang Pemkot Palopo tersebut, jelas Baharman, merupakan akumulasi dari dua periode kepemimpinan Wali Kota Palopo sebelumnya.
Dikatakan Baharman, besarnya beban hutang Pemkot Palopo jelas menjadi masalah tersendiri bagi siapapun yang bakal menakhodai kota di Pilkada Serentak November 2024 mendatang.
“Ini adalah kecemasan yang patut kita carikan solusinya. Siapakah figur Calon Wali Kota yang mampu membebaskan Palopo dari hutang tersebut. Apakah kita mau berlanjut, atau mau yang lebih baik," kata legislator DPRD Kota Palopo itu.
Penelusuran Palopo Pos, hutang Pemkot terdiri hutang pembayaran ganti rugi lahan Pusat Niaga Palopo (PNP) Rp25 miliar, hutang belanja proyek fisik multiyears, dan hutang belanja lainnya. (rul/ikh)